Diasuh di Rumah Kasih Sayang, Remaja Difabel Ini Justru Mendapat Kekerasan dari Orangtua Asuh
AL dititipkan di rumah kasih sayang (RKS) di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Nahas, dia mendapatkan kekerasan.
Editor:
Erik S
TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYAKARTA- Maksud hati agar anaknya mendapatkan pendidikan yang baik, seorang ibu asal Lampung justru mendapatkan kenyataan pahit.
Ibu tersebut memiliki anak remaja, AL (17) yang difabel. AL kemudian dititipkan di rumah kasih sayang (RKS) di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
AL justru mendapat kekerasan fisik dari orang tua asuhnyya, LO (49) dan IT (48).
Baca juga: Ini 5 Poin Desakan Koalisi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual untuk KPI Terkait Kasus MS
Tangannya diborgol dan disiram air panas. Bagaimana itu bisa terjadi?
Peristiwa itu terungkap bermula saat ibu korban akan video call tapi ditolak.

Korban dititipkan di rumah tersebut sejak 2019. Ternyata di tempat tersebut AL justru mendapatkan penganiayaan.
Ibu curiga tak boleh video call
Sejak 2019, ibu korban rutin mengecek kondisi sang anak.
Mengutip dari Kompas.com, kecurigaan muncul setelah ibu korban tak diberikan akses menghubungi sang anak via video call.
Pelaku beralasan korban sedang belajar.
Baca juga: Kawal Kasus Kekerasan Seksual, Koalisi Masyarakat dari Berbagai Organisasi Siang Ini Datangi KPI
"Ibunya itu ingin video call anaknya dan tidak pernah dikabulkan oleh pelaku, alasanya karena pandemi, anaknya sedang belajar seperti itu," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Sleman Iptu Yunanto Kukuh, Selasa (5/10/2021).
Unggah foto korban
Ibu korban lalu mengunggah foto sang anak di Facebook.
Unggahan itu ternyata ditanggapi oleh seorang mantan pengurus rumah kasih sayang tersebut.
Yunanto menyebut, mantan karyawan RKS menyarankan agar ibu korban menjemput AL.