5 Fakta Geger Video Ceramah Ustaz Hina Makam Keramat di Lombok
Inilah fakta-fakta geger video ceramah seorang ustaz disebut menghina makam keramat leluhur di Lombok
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Sri Juliati
"Baik itu kasus perusakannya, maupun video yang diduga mengandung ujaran kebencian," kata Artanto.
Sejumlah pihak diharapkan menahan diri dan tidak terpancing provokasi untuk melakukan kekerasan.
Di sisi lain, sejumlah masyarakat di Mataram sudah menyampaikan laporan pengaduan terkait ujaran kebencian tersebut.
"Percayakan kepada kepolisian, semua sudah ditangani," kata Artanto.
Penanganan ini dilakukan secara tepat dan terukur.
"Kami harap tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat mengganggu proses hukum yang sedang berjalan," ujarnya.
3. Aksi Damai
Baca juga: Temui Kapolri, Kepala BP2MI Apresiasi Penangkapan Oknum Perekrut PMI Ilegal ke Malaysia
Berbagai lapisan masyarakat dari bermacam organisasi mendatangi markas Polda NTB Senin (3/1/2021).
Ratusan massa menyampaikan orasi hingga memadati Jalan Langko, Ampenan, Kota Mataram.
Sejumlah tokoh masyarakat turut serta, berikut tokoh agama, dari Nahdlatul Ulama, Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah, serta Muhammadiyah.
Tujuannya, mempertanyakan laporan pengaduan dugaan ujaran kebencian dalam kerangka tindak pidana ITE.
Usai berorasi, perwakilan massa dipersilakan menyampaikan aspirasi di gedung Ditreskrimsus Polda NTB.
Mereka diterima Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana.
Ketua Majelis Adat Sasak (MAS) Lalu Bayu Windya mengatakan, ceramah dalam cuplikan video tersebut menganggu ketertiban masyarakat.
“Kita ini ingin percakapan publik kita ini lebih teduh, sejuk, lebih elok,” ujarnya.