Rabu, 1 Oktober 2025

Liputan Khusus

Demi Model dan Merek, Pembeli Pakaian Bekas Impor Banyak dari Kalangan Kantong Tebal

Jangan salah, pembeli pakaian bekas impor banyak juga dari kalangan kantong tebal. Demi mode dan merek terkenal.

Editor: cecep burdansyah
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
AGAR BEBAS BAKTERI DAN JAMUR - Warga memilih pakaian bekas impor yang dijual pedagang kaki lima di Jalan Pusdai, Kota Bandung, Jumat (6/2). Dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Dendi Sandiono menganjurkan kepada masyarakat yang membeli pakaian bekas impor agar bebas bakteri dan jamur, pakaian yang baru dibeli langsung direndam air panas 100 derajat celcius, kemudian dicuci secara terpisah menggunakan deterjen yang mengandung antiseptik, dijemur dan setelah kering disetrika dengan suhu yang lebih panas. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

"Jadi tidak melulu dari luar, barang impornya, biasanya jaket paling banyak kemudian ada outer cewek. Saya jual kembali ke online shop, konsumen saya paling jauh ke Jakarta," imbuhnya.

Terkait perilaku orang membeli pakaian bekas impor, ada fakta bahwa ternyata, orang yang membeli pakaian bekas impor bukan hanya datang dari kalangan berkantong cekak. Tetapi juga mereka yang berkantong tebal pun  memanfaatkannya membeli barang bekas.

Alasannya, antara lain karena kualitas lebih bagus dibandingkan produksi lokal, kemudian modelnya yang keren-keren. (afn/eyf/jti/fba)

Baca juga: Tarif Parkir di Kota Bandung Naik Tinggi, Warga Keberatan dan Minta Ditinjau Ulang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved