Rabu, 1 Oktober 2025

Berita Viral

Guru Honorer di Makassar Tak Terima Dipecat usai 16 Tahun Mengabdi, Tidak Bisa Daftar PPPK

Curhatan guru honorer di Makassar yang dipecat setelah 16 tahun mengabdi viral di media sosial. Setelah dipecat, ia tak bisa daftar PPPK.

Editor: Nuryanti
Freepik
ILUSTRASI GURU - Foto ilustrasi Guru ini diambil dari Freepik pada Senin (17/2/2025). Curhatan guru honorer di Makassar yang dipecat setelah 16 tahun mengabdi viral di media sosial. Setelah dipecat, ia tak bisa daftar PPPK. 

TRIBUNNEWS.COM - Jupriadi, seorang guru honorer di Sulawesi Selatan, dipecat setelah 16 tahun mengabdi di SMAN 10 Makassar.

Jupriadi tak terima dengan pemberhentiannya itu, sebab menurutnya, tidak ada surat peringatan sebelumnya.

Jupriadi bahkan mengaku tidak pernah menjalani evaluasi kinerja.

Dirinya mulai bergabung sebagai guru honorer sejak 2007 dan diberhentikan pada 2023.

Namun, kisahnya baru-baru ini viral setelah ia curhat di media sosial.

Ia menjadi guru honorer bermula saat SMAN 10 Makassar kekurangan tenaga pengajar untuk mata pelajaran Teknik Informatika.

Ia ditunjuk langsung oleh pihak sekolah untuk mengajar Ilmu Komputer yang saat itu masih menjadi bagian dari kurikulum pendidikan nasional.

Namun, setelah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dihapus dari kurikulum, tugas Jupriadi dialihkan ke pengelolaan laboratorium komputer.

Ia bertanggung jawab atas jaringan, peralatan, dan juga membantu di bagian tata usaha.

Saat Program Smart School diluncurkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Jupriadi dipercaya menjadi operator utama.

Smart School adalah layanan sistem yang mendigitalkan seluruh aspek operasional sekolah, mulai dari proses pembelajaran hingga sarana dan prasarana. Tujuannya untuk memfasilitasi belajar mengajar untuk memungkinkan pembelajaran yang berkualitas.

Baca juga: Guru SMP di Tangsel Ogah Urus MBG Meski Dijanjikan Rp 100 Ribu Per Hari: Kapan Istirahatnya Kita?

Jupriadi mengelola delapan layer sistem yang diterapkan di SMAN 10 Makassar.

Selama bertahun-tahun, Jupriadi aktif menjalankan tugasnya, termasuk melakukan sosialisasi ke kelas-kelas.

Sejak 2007, ia telah bekerja di bawah kepemimpinan beberapa kepala sekolah. Mulai dari Plt Basri hingga Bahmansyur.

Saat menjalankan tugasnya itu, ia kerap mempertanyakan status dan kelayakan sebagai operator Smart School.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved