Senin, 11 Agustus 2025

Bentrokan di Sorong

UPDATE Bentrok di Sorong: Polisi Bentuk Tim Khusus hingga Buka Posko Antemortem

Berikut update terkait bentrokan di Kota Sorong yaitu polisi membentuk tim khusus hingga dibukanya pos 'antemortem' untuk tes DNA keluarga korban.

Istimewa via Tribun Papua
Polres Sorong Kota sedang melakukan evakuasi TKP pasca bentrokan yang terjadi pada Selasa (25/1/2022) dini hari. Diketahui bentrokan melibatkan dua kelompok warga dan mengakibatkan 17 orang tewas. 

"Jika ada oknum yang kembali bertikai dengan mengatasnamakan persoalan tersebut maka risiko ditanggung sendiri dan tidak bertanggung jawab jika ada aksi susulan," tambahnya.

Baca juga: UPDATE Bentrokan di Sorong: Polisi Periksa 20 Saksi, Mayoritas Korban Adalah Pekerja dan Tim Band

Baca juga: Dinar Candy Akui Pernah Rasakan Insiden Pembakaran Seperti di Double O Sorong

Sementara Hadi mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi.

"Pasca kejadian kemarin, kami telah melakukan pertemuan dengan keluarga dari Tenggara dan bersepakat untuk tidak boleh membuat resah," jelas Tuasikal.

Dirinya juga menegaskan peristiwa serupa tidak boleh terulang dan kesepakatan telah dimuat di dalam pernyataan sikap.

Senada dengan pihak Renwarin, Tuasikal juga menyerahkan semua proses hukum ke polisi.

Buka Posko 'Antemortem' untuk Keluarga Korban Terbakar

Pembukaan Posko Antemortem
Polda Papua Barat telah membuka posko antemortem sejak Rabu (26/1/2022) dan hingga saat ini sudah ada enam keluarga korban yang tewas terbakar melakukan tes DNA.

Dikutip dari Kompas.com, Polda Papua Barat melalui Siedokes Polres Sorong Kota dan BKO Biodokes membuka posko antemortem di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat.

Pembukaan ini telah dilakukan sejak Rabu (26/1/2022).

Ketika pertama kali dibuka telah terdapat enam sampel DNA keluarga yang diterima untuk dicocokkan dengan jenazah korban kebakaran.

Seorang dokter polisi, Iptu Juffandi mengungkapkan pengambilan sampel DNA harus dilakukan keluarga inti seperti anak, suami atau istri, dan orang tuanya.

Selain itu Juffandi juga menambahkan mengenai pemeriksaan sampel harus menunggu tim DVI Dokkes Mabes Polri yang akan tiba hari ini, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Wapres Minta Polisi Terus Berkoodinasi dengan Tokoh Masyarakat Tangani Bentrokan di Sorong

Adapun lama proses idenifikasi bergantung banyaknya informasi dan akurasi data yang didapat.

"Itu tergantung dari kesulitan yang didapatkan sehingga apabila semakin banyak informasi yang didapatkan maka akan semakin mempermudah kam untuk mendapatkan informasi." jelas Juffandi.

Selain itu, kepolisian juga berjanji akan bekerja lebih cepat agar keluarga korban mendapat kepastian.

"Jadi tidak bisa menentukan waktu satu hari dua hari, tetapi kami bekerja lebih cepat lebih baik agar keluarga korban mendapatkan kepastian," tambah Juffandi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan