Jumat, 5 September 2025

Kasus Kepala Sekolah di Palembang Hukum Siswa Berujung Operasi: Akui Injak Siswa di Bagian Ini

Faril mengakui mengakui memberikan hukuman push up kepada para siswanya karena bolos

Editor: Erik S
DOK KELUARGA
Seorang siswa SMP swasta di Palembang, Sumatera Selatan inisial H (15) terpaksa harus terbaring lemah di rumah sakit. Ia mengalami sakit di bagian perut dan harus dioperasi diduga usai diberi hukuman oleh kepala sekolahnya. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Faril Iskandar (61) seorang kepala sekolah swasta di Palembang Sumatera Selatan membantah telah menganiaya siswanya hingga berujung operasi.

Walau demikian, Faril mengakui mengakui memberikan hukuman push up kepada para siswanya karena bolos. Saat push up tersebut Faril juga mengakui telah menginjak bokong siswanya.

Bagaimana kejadian sebenarnya?

Faril membantah jadi penyebab siswanya berinisial HN (15) sampai harus mendapat perawatan intensif.

"Tidak ada seperti itu," ujarnya dengan didampingi kuasa hukumnya, Septalia Furwani, Welly anggara dan Antoni, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: UPDATE Kerangkeng Milik Bupati Langkat: Polisi Bongkar 2 Kuburan Diduga Korban Penganiayaan

Meski begitu, Faril tidak menampik adanya bentuk hukuman fisik yang sudah dia berikan terhadap siswanya tersebut.

Menurutnya, hukuman itu diberikan sebagai penerapan disiplin sebab HN bersama lima siswanya yang lain kedapatan bolos dari jam sekolah.

Faril Iskandar (dua dari kiri) kepala sekolah SMP di Palembang yang disebut melakukan tindakan kekerasan menganiaya ke salah seorang siswanya, Sabtu (12/2/2022).
Faril Iskandar (dua dari kiri) kepala sekolah SMP di Palembang yang disebut melakukan tindakan kekerasan menganiaya ke salah seorang siswanya, Sabtu (12/2/2022). (TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI)

"Mereka kedapatan bolos ke taman dekat sekolah. Jaraknya sekitar 500 meter dari sekolah, makanya saya hukum push up. Memang saya bilangnya ke mereka harus 100 kali push up. Tapi pelaksanaannya tidak sampai segitu, semampu mereka saja. Ada yang sepuluh, ada yang sebelas kali. Hanya sekitar itu, tidak mungkin saya paksakan sampai 100 kali. Saya juga tahu batasannya," kata dia.

Saat posisi muridnya melakukan push up, Faril juga mengakui telah menginjak bagian bokong siswa-siswanya tersebut.

Baca juga: Riza Syah Cerita Kronologi Penganiayaan yang Dialaminya, Singgung Pelaku Temperamental

Akan tetapi, injakan itu menurutnya tidak sekuat tenaga sebab hanya ingin membenarkan posisi bokong yang salah saat melakukan push up.

"Memang ada saya injak, tapi dengan terukur. Itu di bagian bokong, satu kali. Enam-enamnya dapat semua," ucapnya.

Faril tidak menyangka hukuman tersebut akan berbuntut panjang.

Sebab dikatakannya, hukuman itu berlangsung pada 16 November 2021 lalu.

Sedangkan HN baru menjalani operasi pada 9 Januari 2022.

Dari informasi yang beredar, HN menjalani operasi di bagian perut tepatnya di bagian usus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan