Sabtu, 16 Agustus 2025

Penangkapan Terduga Teroris

5 FAKTA Dokter Terduga Teroris di Sukoharjo, Tewas Ditembak Densus 88, Sosoknya Diungkap Ketua RT

Detasemen Khusus 88 (Densus 88) melakukan penangkapan terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3/2022).

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA
Ilustrasi Densus 88 - Berikut 5 fakta penangkapan terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Ramadhan menyebut SU pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.

“Kemudian yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, kemudian jabatannya adalah Deputi Dakwah dan Informasi dan juga yang bersangkutan sebagai Penasehat Amir JI, serta Penanggung Jawab Ilal Amar Society,” terangnya.

3. SU sudah dimakamkan

Setelah diautopsi, jenazah SU langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Proses pemakaman berlangsung pada pukul 19.00 WIB, Kamis (10/3/2022).

Perwakilan Keluarga, Endro Sudarno, menyakini jika SU terlibat dalam jaringan teroris.

"Sekali lagi pesan dari keluarga, keluarga sedikit pun tidak meyakini kalau SU, itu terlibat kasus terorisme," jelasnya.

Baca juga: Terluka saat Tangkap Terduga Teroris JI di Sukoharjo, 2 Anggota Densus 88 Dirawat di RS Bhayangkara

Selain itu, Ia menyampaikan pesan untuk yang mengenal dan memiliki hubungan dengan SU untuk menghubungi pihak keluarga.

"Keluarga meminta maaf jika selama hidupnya SU ada masalah, seandainya ada tanggungan bisa disampaikan kepada pihak keluarga," lanjutnya.

Oleh karena itu, pihak keluarga akan menempuh jalur hukum.

"Proses hukum sudah ada yang mendekati kami, cuma belum kami sampaikan kepada pihak keluarga. Dan tidak etis kalau saat ini langsung berbicara hukum," tambah Endro.

4. Berprofesi sebagai dokter

Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria membenarkan bahwa terduga teroris SU selama ini berprofesi sebagai dokter dan praktik di rumahnya.

"Betul, beliau dokter umum masih aktif. Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," ungkap dia.

Arif juga mengaku prihatin karena dalam kasus ini profesi dokter terlalu disorot.

Baca juga: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Tiga Terduga Teroris JI di Semarang, Solo, dan Sukoharjo

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan