Viral Pria Ngaku PNS Polri Hadang Ambulans yang Bawa Pasien di Sukabumi
Berdasarkan informasi dan latar kejadian tersebut, diketahui mobil tersebut merupakan ambulan RSUD Jampangkulon.
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Pria berseragam PNS Polri menghadang laju ambulans yang tengah membawa pasien, Rabu (20/4/2022) viral di media sosial.
Dalam video terlihat saat ambulans akan lewat dengan menyalakan sirine ada kendaraan lain dari sebelah kiri yang akan menyebrang.
Tiba-tiba diduga seorang bapak-bapak berseragam PNS Polri menghampiri mobil ambulans dan memukul mobil beberapa kali.
"Bener gak? Hah, bener gak? Saya Polisi," ujar bapak tersebut kepada pengemudi di depan tersebut sambil mamasukan tangannya kepada seseorang yang di mobil ambulans.
Seketika seorang perempuan yang berada di dalam mobil ambulans tersebut, mengiyakan bahwa di dalam mobil ada seorang pasien.
Baca juga: PMI Kerahkan 350 Mobil Ambulans dan 500 Pos Pelayanan Kesehatan di Sepanjang Jalur Mudik 2022
"Iya pak bener," ucap perempuan yang ada di dalam mobil tersebut.
Setelah itu, pria yang mengaku bagian dari Polri tersebut meninggalkan mobil ambulan tersebut dan ambulans kembali berjalan.
Berdasarkan informasi dan latar kejadian tersebut, diketahui mobil tersebut merupakan ambulan RSUD Jampangkulon.
Kejadiannya Rabu (20/4/2022) sore di jalan Pelabuhan II tepatnya di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Saat dikonfirmasi, sopir Ambulans RSU Jampangkulon, Irfan (40) mengatakan, dirinya dari RSUD Jampangkulon tengah membawa pasien, tiba-tiba di daerah Cikembar dihentikan oleh seseorang mengaku polisi.
"Jadi saya akan menbawa pasien rujukan, sekitar pukul 17.40 jelang buka puasa.
Tiba-tiba disamperin dan menanya kasar sebagaimana yang ada di video," ujarnya, saat dihubungi kepada Tribunjabar.id, Rabu (20/4/2022) malam.
Irfan yang akrab di sapa Ideng ini, mengatakan, saat itu pihaknya tengan buru-buru membawa pasien karena kondisinya darurat harus segera ditangani.
"Pasiennya rujukan ke RS Bunut, masih bayi baru umur 60 hari. Mengalami kejang-kejang, sehingga harus segera ditangani," jelasnya.