Teror Busur Hantui Kota Kendari, Dalam Sehari 3 Orang Jadi Korban hingga Dilarikan ke RS
Dalam satu hari Minggu (15/5/2022) terjadi 3 kasus pembusuran di Kota Kendari, korban ada yang dilarikan ke RS, pelakunya OTK.
Penulis:
Theresia Felisiani
Korban merupakan salah satu karyawan di Spazio Kendari.
Baca juga: Pemuda di Makassar Meninggal Usai Ditangkap, Polisi Sebut Bandar Meski Barang Bukti 2 Gram Sabu
Baca juga: Pemuda 18 Tahun Tewas Usai Ditangkap, 7 Personel Satnarkoba Polrestabes Makassar Diperiksa Propam
Lebih lanjut, kata AKP Fitrayadi kronologi kejadian ini bermula saat korban hendak pulang kerja dan melewati Jl. Bunga Seroja, Kecamatan Mandonga Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Saat itu korban sempat singgah di ATM dekat Kampus STIE 66 Kendari dan saat di jalan korban diberhentikan dua orang lelaki yang saling berboncengan menggunakan sepeda motor," katanya.
"Saat korban berhenti, salah satu pelaku langsung mengeluarkan busur sehingga korban langsung lari menggunakan motornya menuju arah Jl. By Pass Kendari," imbuhnya.
AKP Fitrayadi menambahkan saat korban merasa dirinya tak lagi dikejar pelaku, kemudian korban berhenti di sekitar depan Hotel Wixel Kendari.
"Korban meraba bagian belakang tubuhnya dan telah tertancap mata busur pada pinggang belakang," tuturnya.
Akibatnya, korban harus dilarikan ke rumah sakit dan kini tengah dirawat di IGD Rumah Sakit Bahteramas dan menunggu hasil rontgen untuk dilakukan operasi.
"Saat ini kepolisian telah mendatangi korban dan melakukan interogasi singkat terhadap korban untuk dilakukan lidik," tuturnya.

Marak Kasus Penyerangan OTK di Kendari, DPRD Minta Warga Sigap: Laporkan Jika Ada yang Mencurigakan
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik meminta warga untuk segera melaporkan bila ada yang mencurigakan di sekitar pemukiman mereka.
Hal itu menyusul maraknya kasus penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) seperti kasus pembusuran yang mengintai warga Kota Kendari beberapa hari terakhir.
"Jika ada yang mencurigakan, segera melapor," kata Rajab Jinik.
Bahkan Rajab Jinik juga mendukung secara penuh tindakan yang di ambil Kapolresta Kendari untuk memetakan daerah yang rawan terjadi kasus penyerangan.
"Ya kita dukung penuh karena kita sudah menerima banyak keluhan mengenai keresahan masyarakat," ujar Rajab.
Baca juga: Polda Sumsel Tangkap Jukir Viral yang Palak Bus Pariwisata Rp 100 Ribu, Begini Pengakuan Sang Jukir
Baca juga: Pulang Nonton Dangdut, Warga Jepara Dikeroyok, Lehernya Ditebas Parang hingga Tewas
Selain itu, tentunya juga dibutuhkan peran Pemerintah Kota Kendari sebagai stakeholder terkait dan yang memiliki kebijakan.
Agar ikut berkontribusi dalam penanganan kasus penyerangan OTK ini. Di mana Pemkot Kendari harus berkoordinasi sampai ditingkat RT dan RW untuk mendata dan memantau warganya.