Kamis, 4 September 2025

Pelajar Pria di Nunukan Jadi Pelampiasan Nafsu Mantan PSK: Berpacaran, Sering Dijemput di Asrama

Sederet fakta baru kasus pelecehan seksual pelajar pria di Nunukan oleh diduga eks PKS,  keduanya berpacaran, korban kerap dijemput di asrama. 

Istimewa
Ilustrasi 

Baru tiga bulan di Nunukan tersangka lalu dijemput pihak kepolisian di Jalan Tanjung tempatnya bekerja mengikat rumput laut (mabettang) atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur.

"Tersangka mengaku mereka telah melakukan persetubuhan beberapa kali. Dan dia sadar betul itu anak di bawah umur. Soal adakah unsur paksaan, kami belum bisa pastikan dari korban," ujarnya.

Baca juga: Langgar Kode Etik, Oknum Polisi yang Aniaya Bocah SD di Baubau Dijatuhi Hukuman Demosi 

Tersangka sempat membantah saat dimintai keterangan soal dirinya yang disebut mantan pekerja seks komersial (PSK).

"Dia mengakunya bukan mantan PSK," tambah Marta.

Sering Jemput Korban di Asrama Sekolah

Marta menyampaikan, pelaku sering menjemput korban di asrama sekolah dan meminta izin langsung kepada pembina asrama dengan alasan ibadah.

Bahkan tersangka mengaku sebagai mama angkat korban.

Saking cintanya tersangka kepada korban, ia mengaku sudah pindah agama mengikuti agama korban.

"Berapa kali mereka keluar itu tercatat di buku administrasi asrama. Selama intograsi dia memohon minta ketemu korban. Bahkan kaget mendengar situasi korban yang depresi berat sekarang," tuturnya.

Uang Transfer Orangtua Korban Masuk di Rekening Tersangka

Fakta lain yang terungkap, orangtua korban yang bekerja di Malaysia, selama ini mentransfer uang belanja melalui rekening tersangka. Namun, tersangka memberikan uang belanja itu kepada korban hanya sebagian saja.

"Korban yang memang arahkan kirim uang ke rekening tersangka. Kata korban itu mama angkatnya jadi mamanya di Malaysia percaya aja. Itupun sebagian saja yang diberikan," ungkap Marta.

Korban Bakal Dirujuk ke RS Jiwa Tarakan

Dalam waktu dekat korban akan dirujuk ke rumah sakit (RS) jiwa di Tarakan.

"Dinas Sosial sudah uruskan administrasinya, paling cepat besok sudah di rujuk ke rumah sakit jiwa di Tarakan. Karena dari psikolog yang melihat tadi memang kondisinya depresi berat. Makanya harus dirujuk," imbuhnya.

Baca juga: Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap ke Sungai Kedaung, Janda di Banjarnegara Terancam 15 Tahun Penjara

Baca juga: Petani di Banjarnegara Jadi Korban Salah Tembak Pemburu Babi Hutan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan