Santri Tewas Dianiaya
Respons MUI soal Kasus Santri Ponpes Gontor Ponorogo Tewas Dianiaya
Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, menilai perlu pembinaan pada pengurus santri di seluruh Indonesia.
Keluarga akhirnya meminta peti jenazah anaknya dibuka, ternyata kondisi korban bukan karena jatuh, melainkan diduga akibat kekerasan.
"Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga."
"Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima.
"Karena tidak sesuai, kami akhirnya menghubungi pihak forensik dan pihak rumah sakit sudah siap melakukan otopsi," kata Soimah, dilansir Tribunnews , Rabu (7/9/2022).
Ponpes Gontor Minta Maaf
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Pihak PMDG Ponorogomeminta maaf dan berduka cita atas wafatnya santri tersebut.
PMDG juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga korban karena tidak jelas dan terbuka dalam proses pengantaran jenazah.
Tim pengasuhan santri juga mengakui bahwa menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya korban.
"Menyikapi hal ini kami langsung bertindak cepat dengan menindak atau menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut,” kata Juru bicara PMDG Ponorogo, Jawa Timur, Noor Syahid,
Sanksi itu berupa dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari ponpes secara permanen.
PMDG Ponorogo juga siap mengikuti segala bentuk upaya penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini.
Polisi Gelar Olah TKP
Satreskrim Polres Ponorogo melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait tewasnya santri AM.
Dari olah TKP tersebut, pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari pentungan, minyak kayu putih, air mineral, hingga becak.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, olah TKP difokuskan di tempat perkemahan,.