Minggu, 24 Agustus 2025

Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan

FAKTA Singgih Adika, Anak Jamintel yang Tewas Kecelakaan, Baru Lulus Kuliah, Sempat Pamit di Grup WA

Muhammad Singgih Adika (23), tewas dalam kecelakaan beruntun di Tol Pejagan Brebes-Pemalang, Minggu (18/9/2022). Baru lulus kuliah tiga bulan lalu.

Kolase Tribunnews/TribunJakarta
Kolase foto kecelakaan beruntun di Tol Pejagan dan Jenazah Muhammad Singgih Adika (23), putra Jamintel Kejaksaan Agung, Amir Yanto telah dimakamkan Senin (19/9/2022) di TPU Pondok Ranggon 

TRIBUNNEWS.COM - Muhammad Singgih Adika (23), menjadi satu-satunya korban tewas dalam kecelakaan beruntun di ruas Tol Pejagan Brebes-Pemalang, Jawa Tengah, Minggu (18/9/2022).

Singgih Adika merupakan anak Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung.

Kecelakaan yang merenggut nyawa Singgih Adika itu terjadi sekira pukul 14.00 WIB.

Diduga kecelakaan itu disebabkan oleh asap tebal akibat pembakaran rumput di sekitar tol.

Baru Lulus dari UNS

Dilansir TribunSolo.com, Singgih Adika merupakan lulusan program studi Hubungan Internasional Fisip UNS 2017.

Baca juga: Suasana Haru Pemakaman Korban Kecelakaan Tol Pejagan, Jamintel: Mohon Dimaafkan Kesalahan Anak Kami

Ternyata, dia baru lulus tuga bulan sebelum meninggal.

Hal itu dibenarkan oleh Dosen Prodi Hubungan Internasional UNS, Lukman Fahmi Djarwono.

"Iya benar, (Singgih) mahasiswa UNS yang baru saja lulus bulan Juni lalu," katanya, Senin (19/9/2022).

Di mata Lukman, Singgih dikenal sebagai sosok mahasiswa yang suka bergaul.

"Orangnya humble, suka bergaul, rajin," ujarnya.

Singgih, lanjut Lukman, pernah bercerita ke dirinya bahwa memang diminta orangtua untuk lulus S1.

"Jadi dia fokusnya ke kuliahnya, baru melanjutkan karir mau jadi pengusaha atau apa," terangnya.

Baru Sebulan Buka Usaha

Sebulan sebelum meninggal, Singgih baru saja membuka usaha yakni supplier bahan baku kafe di Solo.

"Kurang lebih sebulan yang lalu baru buka usaha di dekat Makuta, supplier untuk bahan baku kafe. Jadi kemungkinan perjalanan arah balik ke Solo untuk ngecek usahanya, karena memang berdiri belum ada sebulan," kata Lukman kepada TribunSolo.com.

Kondisi Honda Civic warna silver nomor polisi AG 1870 ME yang diduga dikemudikan M Singgih Adika (23), warga Cipinang, Jakarta Timur, yang meninggal dalam kecelakaan beruntun di ruas tol Pejagan-Pemalang, Km 253 arah ke Semarang, di Kabupaten Brebes, Minggu, 18 September 2022. Mobil tersebut menghantam bagian belakang truk boks Isuzu NMR. M Singgih Adika adalah anak. Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto.
Kondisi Honda Civic warna silver nomor polisi AG 1870 ME yang diduga dikemudikan M Singgih Adika (23), warga Cipinang, Jakarta Timur, yang meninggal dalam kecelakaan beruntun di ruas tol Pejagan-Pemalang, Km 253 arah ke Semarang, di Kabupaten Brebes, Minggu, 18 September 2022. Mobil tersebut menghantam bagian belakang truk boks Isuzu NMR. M Singgih Adika adalah anak. Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto. (dok. Satlantas Polres Brebes)

Baca juga: Sosok Singgih Adika, Anak Jamintel Amir Yanto yang Jadi Korban Tewas dalam Kecelakaan Tol Pejagan

Sempat Pamit di Grup WA

Masih dari TribunSolo.com, sebelum mengalami kecelakaan dan tewas, Singgih sempat berpamitan kepada teman-temannya di Grup WhatsApp (WA).

Dalam pesan singkat itu, Singgih mengatakan bakal pulang ke Kota Solo.

"Pesan terakhir beliau di grup WA game online bareng-teman-temannya, 'sebentar ya saya sign out dulu, pulang ke Solo'," ungkap Lukman.

Penyebab Kecelakaan Beruntun

Kecelakaan yang terjadi di Tol Pejagan-Pemalang itu diduga disebabkan karena asap tebal akibat pembakaran rumput di sekitar tol.

"Ada pembakaran rumput yang membuat jalan gelap dan mengakibatkan kecelakaan beruntun," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, dilansir TribunJateng.com.

Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan di Tol Pejagan, Penyebab, Korban hingga Daftar 13 Kendaraan yang Terlibat

Hal senada juga disampaikan oleh Cabang Pejagan-Pemalang Toll Road (PPTR), Ian Dwinanto.

Dia mengatakan, kecelakaan terjadi siang hari saat arus lalu lintas ramai lancar.

"Sesampainya di TKP pengemudi paling depan mengerem mendadak karena asap pembakaran lahan."

"Akibatnya beberapa kendaraan di belakangnya menabrak satu sama lain," jelasnya.

Diketahui, kecelakana beruntun tersebut melibatkan 13 kendaraan.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Tara Wahyu Nor Vitriani, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan