Sabtu, 6 September 2025

Cerita Siswi SMA di Sragen Di-bully Guru dan Teman Gara-gara Tak Pakai Jilbab, Kini Tak Mau Sekolah

Berikut Cerita sedih siswi SMA Negeri di-bully gegara tak pakai jilbab datang dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Korban di-bully sejak awal sekolah.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Istimewa
Ilustrasi korban bullying - Seorang siswi SMA Negeri di Kabupaten Sragen menjadi korban bullying oleh guru dan temannya karena tidak memakai jilbab saat sekolah. 

Aksi bullying yang diterima Z puncaknya saat dia dimarahi oleh guru matematika bernama Suwarno (54).

Baca juga: Pria di Riau Ledakkan Bom Dekat Rumah Warga, Belajar Merakit dari YouTube, Motif Kesal Di-bully

Setelah kasus perundungan yang menimpa Z, orang tua Z menunjukkan surat dukungan dari teman-teman satu kelas Z saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (10/11/2022).
Setelah kasus perundungan yang menimpa Z, orang tua Z menunjukkan surat dukungan dari teman-teman satu kelas Z saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (10/11/2022). (Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari)

Z dihadapan teman-temannya, guru tersebut mempermasalahkan kepada Z lagi-agi tidak memakai jilbab selama 2 jam.

Saat itu, Z menangis dan ketakutan hingga gemetar karena dimarahi.

"Guru matematika itu, memarahi dia sudah cenderung ke arah bullying," kata Agung.

Agung menambahkan, akibat di-bully, kini putrinya enggan masuk sekolah.

Meskipun demikian, Agung tidak tinggal diam. Ia terus memberikan semangat agar Z mau kembali ke sekolah.

"Kondisi anak sekarang nggak berani sekolah, takut," tambah Agung, dikutip dari TribunSolo.com.

Agung kini melaporkan aksi bullying terhadap anaknya ke polisi.

Ia merasa selama ini tidak diberikan kesempatan oleh pihak sekolah untuk menjelaskan perihal anaknya yang belum berjilbab.

Baca juga: Bocah SD Korban Bully di Tasikmalaya Menderita Depresi, Thypoid, dan Peradangan Otak

Guru Suwarno minta maaf

Suwarno saat ditemui awak media mengakui kesalahannya telah memarahi Z di hadapan teman-temannya.

Ia menyebut, kejadian tersebut merupakan spontanitas.

"Itu spontanitas. Seperti kecelakaan, yang namanya kecelakaan terjadi tiba-tiba. Tiba-tiba nabrak, seperti itulah tidak terencana," katanya dikutip dari TrbunJateng.com.

Suwarno membeberkan, saat itu ia hanya menyampaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya memuat nilai karakter berakhlak pada sang pencipta.

Ia menjelaskan kepada muridnya saat itu, jilbab merupakan bagian dari perintah Allah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan