Pembangunan Infrastruktur Penunjang KTT G20 Bali Dinilai Beri Dampak Langsung bagi Pariwisata
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Ida Bagus Partha Adnyana, menilai KTT G20 memberi manfaat langsung bagi masyarakat Bali.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Dia membantah adanya suara-suara yang menyebut event ini hanya menguntungkan para elit dan malah menyusahkan rakyat.
"Ada memang hal-hal yang mesti kita tahan dulu, misalnya bagi yang ingin ke Nusa Dua, ya tahan dulu kalau aksesnya sekarang agak sulit," katanya.
Baca juga: Daftar Singkatan dan Istilah KTT G20 Bali, Digelar 15-16 November 2022, Puncak Presidensi G20
Puncak KTT G20

Diketahui, puncak Presidensi G20 Indonesia ialah diselenggarakannya KTT G20 pada 15-16 November 2022.
KTT G20 diikuti delegasi dari 19 negara dan satu lembaga dengan perekonomian terbesar di dunia.
Daftar negara dan lembaga anggota G20 adalah Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Brasil, China, Kanada, Uni Eropa, Jerman, Perancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, dan Inggris.
Indonesia diketahui menjalankan periode Presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Sejumlah pemimpin dunia dipastikan hadir di KTT G20 antara lain Presiden AS Joe Biden hingga Presiden China Xi Jinping.
Dalam keterangannya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai setelah mendarat dari Kamboja, Presiden Jokowi mengonfirmasi 17 pemimpin negara G20 akan hadir pada KTT kali ini.
Presiden juga telah mendapatkan laporan bahwa KTT G20 sudah siap sepenuhnya.
Tanggapan Akademisi
Sementara itu akademisi Lanang Perbawa menyatakan, keberadaan event internasional adalah bukti nilai-nilai hidup warga Bali telah mendapat penghargaan dari kalangan internasional.
"Kalau Bali dikenal seperti sekarang, karena sejak nenek moyang kita sudah mengajarkan keselarasan yang langsung diprakttekan dengan penuh keiklasan," katanya.
"Mereka bahkan tak terlalu banyak berteori dan mencari-cari alasan. Tapi penghormatan terhadap alam, sesama manusia dan kepada penciptanya itu langsung dipraktekkan," tegasnya.
Lanang Perbawa mengungkapkan nilai-nilai keselarasan dan keharmonisan itu nantinya yang akan menginspirasi para pemimpin dunia setelah pulang dari Bali.