Tarik Tambang Maut IKA Unhas Sulsel, Polisi Tetapkan Tersangka dan Begini Pesan Terakhir Korban
Alasan RS ditetapkan tersangka, kata Reonald, karena ada unsur kelalaian sebagai penanggung jawab atau ketua panitia
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Muslimin Emba
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kasus tarik tambang maut Ikatan Alumni atau IKA Unhas Sulsel yang menewaskan satu peserta bernama Masyita (43) memasuki babak baru.
Polrestabes Makassar menetapkan satu tersangka dalam kasus itu setelah melakukan gelar perkara, Jumat (23/12/2022) kemarin.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan kasus ini dalam penyidikan dan ditetapkan tersangka satu orang.
"Tersangka dalam kasus itu merupakan penanggungjawab kegiatan. Inisial (tersangkanya) RS, dia sebagai penanggung jawab dan sebagai stopper," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak ditemui Tribun Timur di kantornya, Sabtu (24/12/2022) sore.
RS diduga adalah Rahman Syah yang merupakan penanggung jawab acara.
Baca juga: Polisi Pastikan Ada Tersangka dalam Acara Tarik Tambang yang Mengakibatkan Satu Peserta Meninggal
Polrestabes Makassar memeriksa sebanyak 25 orang saksi juga menyita barang bukti berupa tali tambang dan juga rekaman CCTV.
Rahman Syah pun terancam hukuman 15 tahun penjara akibat kematian ibu dua anak itu.
"Pasalnya 359- iya (360) KUHP. Iya (ancaman hukuman 15 tahun)," ujarnya.
Alasan RS ditetapkan tersangka, kata Reonald, karena ada unsur kelalaian sebagai penanggung jawab atau ketua panitia.
"Karena dia memang sebagai stoppernya. Dan perintah stop itu tidak sampai di sebelah (kubu) merah," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Tarik tambang itu digelar di Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu kemarin.
Selain menewaskan ibu dua anak bernama Masyita, juga mengakibatkan sejumlah peserta mengalami luka-luka.
Mulanya acara berlangsung lancar disertasi sorak dan canda tawa peserta yang terlibat.
Namun nahas, seusai acara, tali sepanjang 1540 meter yang digunakan tarik tambang terputus.
Tali itu dikabarkan putus saat digulung menggunakan mesin yang dioperasikan dalam mobil.
Putusnya tali itu, membuat empat peserta terlempar.
Satu peserta perempuan kepalanya terbentur beton pembatas jalan dan meninggal dunia sementara untuk tiga peserta lainnya, mengalami luka-luka.
Tarik tambang yang diikuti ribuan peserta itu ditargetkan memecahkan rekor MuRI sebagai tarik tambang peserta terbanyak.
Pengakuan panitia
Sebelumnya, panitia tarik tambang IKA Unhas Sulsel, Mursalin buka suara perihal kejadian nahas ini.
Ia menyebut kejadian bermula saat korban sedang selfie dengan peserta lainnya.
"Saat asyik berswafoto, korban tertarik tali tambang tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," ungkap Mursalin mengatakan.
Mursalin dalam kesempatannya juga membantah informasi soal tali tambang yang putus.
"Nda ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Saya siap bersaksi. Saya di TKP," tegas nya.
Namun dari rekaman CCTV korban tidak selfie.
Kesaksian warga
Muh Fahmi Erwin, salah seorang peserta acara tarik tambang memberikan kesaksiannya.
Ia mengungkap, kejadian terjadi begitu cepat.
Semula para peserta sudah memegang tali tambang dari kedua sisi bersiap adu kekuatan.
"Tiba-tiba tali tambang yang tadinya membentang itu tertarik keras sampai putus," ucap Erwin.
Baca juga: Ketua RT Korban Tewas Acara Tarik Tambang IKA Unhas Tidak Sedang Selfie, Begini Kejadiannya
Hal ini membuat korban terpental ke arah belakang dan kepala korban terbentur beton pembatas jalan.
Korban mengalami luka hingga keluar darah.
"Sampai dia (korban) terbaring di aspal dan kepalanya pendarahan banyak di situ," tambahnya mengatakan.
Harapan keluarga korban
Keluarga besar Masyita meminta pada semua pihak agar tidak mengeksploitasi musibah yang menimpa Masyita, untuk kepentingan tertentu.
Suami Masyita, Aswan Ahmad yang ditemui di sela acara takziah malam ketiga di kediamannya, di Jalan Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (21/12/2022), menyampaikan agar semua pihak memahami suasana kedukaan keluarga besarnya
Caranya dengan tidak menggiring opini-opini liar, termasuk ikut menyebar foto dan video yang menampilkan jasad istrinya di lokasi kejadian, agar tidak menimbulkan rasa trauma bagi kedua anaknya yang masih kecil.
“Kami harap tidak ada pihak yang memanfaatkan musibah yang menimpa istri saya, ini sudah menjadi ketetapan Allah dan kami telah ikhlas melepas kepergian istri saya,” ujar Aswan Ahmad, saat menerima kunjungan putri Wali Kota Makassar Aura Ramdhan Pomanto bersama suaminya, dr Udhin Saputra Malik.

Aswan Ahmad menuturkan, sehari sebelumnya istrinya sudah memperlihatkan firasat sebelum kepergiannya.
Menurut Aswan, kondisi kesehatan Masyita tidak sepenuhnya bugar sebelum berangkat ke lokasi acara IKA Unhas.
Diketahui Masyita juga dalam kondisi berkabung setelah meninggalnya ibu kandungnya, 19 hari sebelumnya.
“Saat sedang mempersiapkan baju putih yang dipakainya ke lokasi acara, istri saya berpesan: tolong jaga anak-anak jika saya meninggal nanti, di saat itu pula saya memandang dan memuji istri saya terlihat cantik sekali,” kata Aswan Ahmad.(
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Breaking News: Polisi Tetapkan RS sebagai Tersangka Tarik Tambang Maut IKA Unhas