Kamis, 4 September 2025

Update Kasus Wanita di Sorong Dibakar Hidup-hidup: 2 Terduga Pelaku Ditangkap, Ini Perannya

Berikut ini update kasus wanita di Sorong dibakar hidup-hidup karena diduga penculik anak. Polisi telah menangkap dua terduga pelaku.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Dua terduga pelaku kasus wanita di Sorong, Papua Barat Daya, dibakar hidup-hidup, FT (kiri) dan AT (kanan), ditangkap di lokasi berbeda pada Rabu (25/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Polresta Sorong Kota telah mengamankan dua terduga pelaku kasus wanita di Sorong, Papua Barat Daya, dibakar hidup-hidup.

Korban, Wage Suti (40), dibakar hidup-hidup hingga akhirnya tewas karena diduga terlibat dalam sindikat penculikan anak.

Terduga pelaku pertama yang diamankan polisi adalah FT.

Dikutip dari TribunPapuaBarat.com, FT ditangkap di kediaman saudaranya yang tak jauh dari lokasi kejadian pembakaran, Kilometer 8, Kota Sorong, Rabu (25/1/2023) sekitar pukul 05.00 WIT.

Kapolresta Sorong Kota, Kombes Happy Perdana Yudianto, mengungkapkan FT diduga menjadi pelaku utama yang menyiramkan bensin dan menyulut api pada tubuh korban.

"Peran terduga pelaku ini sebagai pembakar. Dia ini pelaku utama," kata Happy Perdana Yudianto kepada wartawan di Sorong, Rabu.

Baca juga: Sosok Wage Suti, Wanita di Sorong Dibakar Hidup-hidup karena Diduga Penculik Anak, Penderita ODGJ

Saat FT diamankan, ada luka bakar di bagian tangan kanannya.

Luka bakar itu membuat kulit tangan FT terkelupas.

Di hari yang sama, polisi kembali mengamankan terduga pelaku lainnya, yaitu AT.

AT ditangkap di pondok kediamannya sekitar pukul 18.40 WIT.

Menurut Plh Kasat Reskrim Polsek Sorong Timur, Iptu Ade Andini, AT berperan membawa botol berisi bahan bakar jenis Pertalite dan menyiramkannya ke tubuh korban.

"AT perannya sebagai orang yang membawa botol berisi bahan bakar jenis Pertalite dan menyiramkan ke tubuh korban," kata Ade Andini, Rabu, masih dari TribunPapuaBarat.com.

Kombes Happy mengungkapkan kemungkinan jumlah pelaku akan bertambah karena polisi terus menyelidiki kasus ini.

"Kemungkinan pelaku akan bertambah, masih akan dikembangkan," pungkasnya.

Polisi: Belum Ada Bukti soal Penculikan

Sejumlah warga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, membakar seorang wanita hidup-hidup di Kilometer 8 Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (24/1/2023). Wanita itu dikabarkan meninggal dunia.
Sejumlah warga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, membakar seorang wanita hidup-hidup di Kilometer 8 Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (24/1/2023). Wanita itu dikabarkan meninggal dunia. (Dok Warga)

Kasat Reskrim Polresta Sorong Kota, Iptu Abdul Bayu Ananda, mengatakan pihaknya belum menemukan bukti soal Wage Suti penculik anak.

"Kami belum temukan bukti menyangkut WS sebagai pelaku penculikan anak di Kota Sorong, Papua Barat Daya," ungkapnya, Rabu.

Ia hanya memastikan, Wage Suti memang mengidap gangguan jiwa.

Bayu sendiri mengaku pernah melihat korban yang memang sakit.

Baca juga: Polisi Ungkap Peran FT Terduga Pelaku Pembakaran Wanita di Sorong, Ada Bekas Luka Bakar di Tangannya

"WS yang menjadi korban pembakaran kemarin dia memang diduga sedang memiliki gangguan kesehatan jiwa," katanya.

"Kalau surat dokter memang tidak ada, namun saya jumpa dengan si korban dan kasihan dia ada sakit-sakit," tuturnya.

"Kemungkinan dugaan saya sakitnya adalah di kejiwaannya. Kasihan, untuk gangguan jiwa yang bisa pastikan adalah dokter yang punya keahlian di sana," imbuhnya.

Sebelumnya, hal serupa juga telah disampaikan pihak keluarga korban.

Sebagai informasi, Wage Suti adalah perantau asal Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Sorong Raya.

Ketua KKST Kota Sorong, La Tumpu, mengungkapkan korban adalah warganya yang mengalami gangguan jiwa alias ODGJ.

Karena kondisinya itu, kata La Tumpu, Wage Suti kerap jalan sembarangan.

"Kami tegaskan, korban yang tadi dibakar bukan merupakan pelaku penculikan anak."

"Dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa makanya jalan sembarangan," tegasnya saat mendatangi Mapolresta Sorong Kota, Selasa.

Kronologi Kejadian

Sejumlah warga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, membakar seorang wanita dalam keadaan hidup-hidup di Kilometer 8 Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (24/1/2023).
Sejumlah warga di Kota Sorong, Papua Barat Daya, membakar seorang wanita dalam keadaan hidup-hidup di Kilometer 8 Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (24/1/2023). (Dok Warga)

Wage Suti dibakar hidup-hidup di Kilometer 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Selasa, sekitar pukul 07.00 WIB.

Ia menjadi korban amuk massa setelah sempat diamankan oleh Bhabinkamtibmas setempat.

Korban menjadi sasaran warga lantaran diduga menjadi bagian dari sindikat penculikan anak.

Meski sempat diamankan Bhabinkamtibmas, Wage Suti masih menjadi sasaran amuk karena jumlah warga yang terlalu banyak.

Baca juga: Diduga Jadi Sindikat Penculikan Anak, Wanita di Sorong Dibakar Hidup-hidup oleh Warga hingga Tewas

Hingga ada seorang warga yang menyiram bensin pada korban dan menyulut api ke tubuhnya.

"Korban sempat diamankan Bhabinkamtibmas karena jumlah massa yang terlalu banyak."

"Bahkan salah satu massa ada yang menyiramkan bensin dan membakar korban," terang abid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi, Selasa.

Menambahkan, Iptu Abdul Bayu Ananda mengungkapkan petugas mencoba memadamkan api di tubuh korban.

Setelahnya, korban kemudian dibawa ke RSUD Sele Be Solu Kota Sorong.

Namun, korban keburu meninggal dunia.

"Ia benar korban dia sudah meninggal di RSUD Sele Be Solu," katanya.

Jenazah Sudah Dipulangkan ke Kampung Halaman

Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, melepas pemulangan jenazah korban pembakaran di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (25/1/2023). Jenazah dipulangkan melalui Bandara Domine Edwar Osok DEO Sorong.
Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, melepas pemulangan jenazah korban pembakaran di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (25/1/2023). Jenazah dipulangkan melalui Bandara Domine Edwar Osok DEO Sorong. (TRIBUNPAPUABARAT.COM/PETRUS BOLLY LAMAK)

Pada Rabu, jenazah korban sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Sulawesi Tenggara menggunakan pesawat.

Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, ikut mengantarkan jenazah korban ke Bandara Domine Edwar Osok DEO Sorong.

Selain itu, ia juga menyerahkan santunan sebesar Rp50 juta pada keluarga korban.

"Pemkot Sorong beri santunan Rp 50 juta yang kami serahkan kepada ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST)," kata George Yarangga kepada wartawan, Rabu.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat agar tidak mudah termakan isu yang kebenarannya belum pasti.

Apalagi, ucapnya, isu-isu di media sosial itu cepat sekali beredar.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Terduga Pelaku Pembakar Wanita di Sorong, Korban Dituduh Menculik Anak-anak

Pemerintah sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait isu penculikan anak di wilayah Kota Sorong.

"Kapolresta kan bilang sampai saat ini belum ada laporan terkait isu penculikan itu. Jadi, warga jangan cepat terprovokasi."

"Jangan cepat tuduh orang-orang kalau mereka itu yang pelaku penculikan anak," tandasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunPapuaBarat.com/Petrus Bolly Lamak/Safwan Ashari)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan