Program Makan Bergizi Gratis
Terbaru di Sorong, Ini 6 Kasus Temuan Belatung dan Ulat saat Program MBG
Setidaknya sudah ada enam kasus makanan yang dihinggapi belatung dan ulat pada program makan bergizi gratis (MBG).
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini belatung ditemukan pada sajian makan bergizi gratis (MBG) di Klamasen, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Temuan itu disampaikan oleh Badan Gizi Nasional atau BGN lewat siaran pers Biro Hukum dan Humas BGN, Senin (11/8/2025). BGN kini melakukan investigasi mendalam atas temuan tersebut.
Keberadaan belatung dan ulat dalam program MBG tidak hanya terjadi sekali atau dua kali. Tribunnews mencatat setidaknya sudah ada enam kasus makanan yang dihinggapi belatung dan ulat,
Berikut kasus-kasus temuan belatung dan ulat dalam program MBG.
1. Belatung dalam MBG di Maluku
Program MBG di SD Kristen Seri, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Provinsi Malukyu, pada hari Selasa (22/7/2025), disorot setelah setelah seorang wali murid menemukan belatung dalam makanan yang akan disajikan.
Paket makanan itu langsung ditarik kembali oleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Lalu, pada hari Rabu (30/7/2025), warga Kota Masohi, Maluku, digegerkan oleh temuan belatung di buah kurma dalam paket MBG.
Belatung ditemukan saat pelaksanaan MBG di SDN Negeri 23 Masohi, Maluku Tengah. Salah satu wali murid membenarkan kejadian itu.
"Iya ada belatung di kurma," katanya dikutip dari TribunAmbon.com.
Wali murid itu bahkan sempat merekam belatung berwarna putih dalam kurma. Video belatung itu pun tersebar di media sosial dan menjadi perbincangan publik.
Lalu, sejumlah karyawan toko serba ada Ratu Balqis membuat video permintaan maaf atas temuan belatung itu.
Dalam video berdurasi 39 detik itu, para karyawan mengakui kurma belatung itu adalah murni kelalaian Ratu Laqis selaku pemasok.

2. Belatung pada MBG Sorong
Baru-baru ini belatung ditemukan pada sajian MBG di Klamasen, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Temuan itu disampaikan oleh Badan Gizi Nasional atau BGN lewat siaran pers Biro Hukum dan Humas BGN hari Senin (11/8/2025). BGN kini melakukan investigasi mendalam atas temuan tersebut,
“BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. Dengan adanya insiden ini BGN mengambil langkah tegas dan melakukan pemantauan serta mengawal SPPG dalam mengatasi insiden tersebut,” kata pihak BGN dalam siaran persnya, dikutip dari TribunJakarta.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.