Minggu, 17 Agustus 2025

Pelaku Penembakan Anggota DPRD Langkat Ditangkap, Identitas Otak Pembunuhan hingga Motif Terungkap

Pelaku penembakan anggota DPRD Langkat ditangkap, identitas otak pembunuhan hingga motifnya terungkap

Kolase Tribunnews.com
Mantan anggota DPRD Langkat, Paino ditembak mati (Kiri). Ilustrasi penembakan (kanan). Pelaku penembakan anggota DPRD Langkat ditangkap, identitas otak pembunuhan hingga motifnya terungkap 

Panca menuturkan, dalam kasus ini, Tosa Ginting sebagai otak pelaku, sedangkan eksekutornya adalah Dedi Bangun.

Baca juga: Soal Mantan Anggota DPRD Langkat yang Ditembak Mati, Polisi Bentuk Timsus hingga Cerita Keluarga

Penembakan dilakukan saat korban sedang berkendara hendak pulang ke rumah.

Pelaku lantas memblokade jalan menggunakan sepeda motor.

Setelah itu, Dedi mendekati dan langsung menembak Paino dari jarak lebih kurang 30 sentimeter.

Dari pengakuan pelaku Dedi, ia dibayar Rp 10 juta untuk mengeksekusi Paino.

Kronologi Kejadian

Melansir Tribun-Medan.com, sebelum tewas ditembak, Paino sempat bertemu dengan seorang anggota polisi berinisial Aipda Solomo.

Kejadian bermula sekira pukul 21.00 WIB.

Saat itu, Paino bersama temannya, yakni Amin duduk santai di rumah Miran di Desa Besilam BL.

Mereka mengobrol sambil menunggu rekan lain, yakni Aipda Solomo.

Tak berselang lama, Aipda Solomo datang bersama dengan teman-temannya.

Polres Langkat dan Polda Sumut saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Langkat, Paino di Devisi I, Desa Besilam Bukit Lambasa (BL), Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Jumat (27/1/2023).
Polres Langkat dan Polda Sumut saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan yang menewaskan mantan anggota DPRD Langkat, Paino di Devisi I, Desa Besilam Bukit Lambasa (BL), Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Jumat (27/1/2023). (Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid)

Baca juga: Jenazah Paino Mantan Anggota DPRD Langkat Dimakamkan, Keluarga Desak Polisi Ungkap Pelaku Penembakan

Mereka kemudian mengobrol hingga pukul 22.45 WIB.

Lalu, sekira pukul 23.00 WIB, mereka membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.

Paino pun pulang dengan mengendarai sepeda motor jenis trail.

Namun, tak berselang lama, saksi mata bernama Arif yang merupakan warga sekitar mendengar suara letusan senjata api.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan