Minggu, 17 Agustus 2025

Dinkes Kabupaten Tulungagung Temukan Kerupuk Singkong dan Es Sirup Mengandung Zat Pewarna Tekstil

Dinkes setempat  menguji 41 sampel makanan dari 12 pusat takjil di wilayah Kecamatan Tulungagung dan sekitarnya

Editor: Eko Sutriyanto
tribunjatim.com/David Yohanes
Es sirup dan kerupuk singkong dari sentra takjil di Tulungagung yang ditemukan mengandung rhodamin B atau zat pewarna tekstil 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menemukan kerupuk puli diuji kandungan boraksnya, ikan asin diuji kandungan formalinnya, sirup dan kerupuk berwarna diuji kandungan rhodamin B.

Kemudian kerupuk singkong dan es sirup yang ada di Kawasan Kutoanyar ditemukan kandungan rhodamin B.

“Temuan ini sebenarnya menurun dibandingkan tahun lalu. Waktu tahun kemarin ada 4 sampel yang mengandung bahan berbahaya,” tutur Kasi Kefarmasian Dinkes Tulungagung, Masduki.

Dinkes setempat  menguji 41 sampel makanan dari 12 pusat takjil di wilayah Kecamatan Tulungagung dan sekitarnya, Jumat (24/3/2023).

Hasilnya ada dua sampel yang mengandung rhodamin B atau zat pewarna tekstil, yaitu kerupuk singkong dan es sirup.

Baca juga: Nasib Suami Kades di Tulungagung yang Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap: Jadi Tersangka dan Ditahan

Temuan ini dianggap menggembirakan, karena dari segi jumlah mengalami penurunan.

“Uji sampel ini bagian upaya perlindungan kesehatan masyarakat. Karena ini produk yang banyak dikonsumsi di Bulan Ramadan,” terang Kasi Kefarmasian Dinkes Tulungagung, Masduki.

Lokasi pengambilan sampel ada di sejumlah sentra takjil, mulai dari Karangrejo, Gendingan, Tapan, Ketanon, Kepatihan, Jepun, Kutoanyar dan Pinka.

Semua sampel diuji berdasar kemungkinan penggunaan bahan berbahaya, misalnya kerupuk puli diuji kandungan boraksnya, ikan asin diuji kandungan formalinnya, sirup dan kerupuk berwarna diuji kandungan rhodamin B.

Lebih jauh Masduki mengungkapkan, pihaknya telah membentuk kader keamanan pangan di desa-desa.

Kader ini bisa menguji kandungan bahan berbahaya yang dicurigai di dalam makanan produksi warga, mulai dari boraks, rhodamin B dan formalin.

Kader ini juga melakukan edukasi kepada produsen makanan untuk menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya.

Selama 2022 lalu Dinkes telah melakukan edukasi kepada para produsen makanan sebanyak 11 kali.

Sementara 3 bulan awal di tahun 2023 ini Dinkes telah melakukan 3 kali edukasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan