Minggu, 17 Agustus 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Korban Dukun Pengganda Uang Jadi 12 Orang, Modus Pelaku Ajak Ritual di Kebun

Total korban tewas kasus pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara menjadi 12 orang, pelaku habisi nyawa dengan dalih ritual di kebun.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Fajar Nasucha
(Tribun Jateng/Permata Putra Sejati) ((Ist. Kiriman netizen// Via TribunJateng.com))
Kolase Tribunnews.com: (Kanan ke Kiri) Dukun pengganda uang pelaku pembunuhan keji terhadap belasan pasiennya // Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang. Total korban tewas kasus pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara menjadi 12 orang, pelaku habisi nyawa dengan dalih ritual di kebun. 

"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tutur Tohari, dikutip dari TribunBanyumas.com

Diberi Minuman Beracun

Pada saat ritual tersebut lah Tohari melancarkan aksinya dengan memberikan minuman yang dicampur potasium dan obat penenang. 

Setelah menegak minuman tersebut, kata Tohari, korban kemudian tak bisa berbuat apapun. 

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujarnya. 

Menurutnya, potasium dan obat penenang yang dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.

Bahkan, korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.

"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.

Tohari mengaku mengajak para korbannya ke lokasi menggunakan kendaraan miliknya. 

Hal tersebut dilakukan lantaran Tohari ingin menghilangkan jejak. 

"Jadi, ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan, tidak berani, akan ketahuan," katanya. 

Pelaku Terlilit Hutang 

Mbah Slamet (kiri) dukun pengganda uang di Banjarnegara dan mayat para korbannya
Mbah Slamet (kiri) dukun pengganda uang di Banjarnegara dan mayat para korbannya (kolase tribunnews)

Tohari mengaku tega menghabisi nyawa para korbannya karena membutuhkan uang untuk membayar hutang. 

Selain untuk membayar hutang, kata Tohari, uang para korbannya dirampas untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur Tohari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan