Selasa, 28 Oktober 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Tiba di Pesawaran, Jenazah Suami-Istri Korban Penipuan Mbah Slamet Disambut Shalawat

Kedatangan jenazah pasangan suami-istri yang dikenal sebagai pengusaha peci tersebut  disambut warga dan keluarga dengan bacaan sholawat nabi.

Editor: Choirul Arifin
Kompas.com/Fadlan Mukhtar
Polisi saat mengeler tersangka dukun pengganda uang Tohari (45) alias Mbah Slamet untuk menunjukkan lokasi kuburan du lahan miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023). 

Sebelum kepergiannya, Irsad telah membuat bangunan yang nanti menjadi rumah produksi untuk membuat tapis.

Bangunan tersebut belum selesai, dan berhenti dibangun pada tahun 2021.

"Masih belum selesai, tinggal pasang rolling door dan perlengkapan lainnya," tutur Tukidi, salah satu tetangga Irsad.

Saat itu menurut Tukidi, usaha produksi tapis Irsad sudah mulai maju.

Bahkan Irsad telah memiliki beberapa pekerja yang membantu usahanya tersebut.

"Bangunan yang berada di depan rumahnya kini telah terbengkalai dan tidak dilanjutkan pembangunannya. Padahal itu akan dipakai untuk jadi tempat kerjanya," imbuh Tukidi.

Hingga akhirnya pembangunan produksi tapis terhenti sejak Irsad dan istri pergi merantau ke Jawa di tahun 2021.

Tukidi mengatakan, Irsad dan istri adalah sosok yang ramah. Almarhum Irsad adalah sosok yang mudah berinteraksi dengan lingkungan.

"Bahkan jadi pribadi yang religius," kata dia.

Dengan peristiwa yang menimpa tetangganya tersebut menjadi cerminan bagi dirinya serta masyarakat lainnya.

Untuk tidak melakukan hal serupa, yakni percaya dengan hal-hal di luar nalar. "Saya tidak menyangka dengan kepergian orang sebaik dia," pungkasnya.

Sementara itu rekan sesama penenun tapis, Redawati, mengatakan, dirinya berduka cita atas kabar duka yang menyangkut kedua rekan satu profesinya tersebut.

Pasalnya dirinya mengenal keduanya sejak merintis usaha sebagai penenun tapis.

Redawati mengungkapkan, perjuangannya dimulai dari nol hingga sampai memiliki rumah bahkan juga memiliki usaha dan membuka kursus.

Tetangga menunjukkan peci hasil pasutri perajin tapis di Pesawaran Lampung yang tewas dibunuh Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara, Jawa Tengah.
Tetangga menunjukkan peci hasil pasutri perajin tapis di Pesawaran Lampung yang tewas dibunuh Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara, Jawa Tengah. (Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

“Bahkan saya tahu betul saat itu almarhum masih menjadi perajin peci di Bandar Lampung, ucap Redawati kepada Tribun Lampung.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved