Jumat, 8 Agustus 2025

Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang

Husen Ambil Uang Rp 7 Juta dari Bosnya yang Sudah Tak Bernyawa: Untuk Mabuk dan Sewa PSK di MiChat

Husen mengaku mengambil uang sebesar Rp 7 juta dari bosnya, Irwan (53) untuk mabuk dan sewa PSK, hal itu dilakukan bersama temannya, Imam.

Penulis: Pondra Puger Tetuko
TribunJateng.com
Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) - Husen mengaku mengambil uang sebesar Rp 7 juta dari bosnya, Irwan (53) untuk mabuk dan sewa PSK, hal itu dilakukan bersama temannya, Imam. 

Saat bosnya tertidur lelap, aksi Husen pun dimulai dengan menghujamkan linggis berukuran sekitar satu meter ke arah pipi kanan korban pada Kamis, (4/5/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," kata Husen setelah melakukan aksinya.

Setelah mengeksekusi, Husen pun keluar dari lokasi untuk menuju ke angkringan yang bersebelahan dengan tempat tersebut.

Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023)
Pelaku pembunuhan mayat dicor Semarang, Muhammad Husen (28) tampak tersenyum saat hadir di konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Baca juga: Mengaku Puas, Husen Ambil Uang Rp 7 Juta Usai Bunuh dan Mutilasi Bosnya untuk Sewa PSK di Michat

"Saya minum di situ sampai pukul 04.00, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos." tambahnya.

Setelah itu, pada Jumat (5/5/2023), Husen masuk ke lokasi kejadian untuk melakukan mutilasi terhadap tubuh korban menjadi 4 bagian, yakni kepala, kedua tangan, dan badan.

"Saya potong menggunakan pisau dapur,"

"Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," ungkapnya.

Kemudian, Husen pun mengecor korban di lorong toko dengan alasan jarang yang datang ke tempat tersebut, pada Sabtu (6/5/2023).

"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam, hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," pungkasnya.

Diketahui, semen dan pasirnya pun diambil dari rumah korban di Perumahan Bukti Agung Nomor 2, Keluarahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.

Mutilasi Korban saat Masih Hidup

Saat Husen akan memutilasi korban, ia mengaku korban masih hidup dan mendengar suara nafas terengah-engah.

"Masih bernafas, masih terengah-engah, kayak ngorok gitu," kata Husen, Rabu (10/5/2023).

Husen mengaku baru bekerja selama satu bulan di toko milik Irwan Hutagalung.

Namun, selama satu bulan itu ia mengaku kerap dipukul hingga dicaci maki.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan