Minggu, 17 Agustus 2025

Tukang Las Masjid Sheikh Zayed Mengaku Belum Dibayar Rp 150 Juta, Gibran akan Selesaikan Polemik

Setelah 3 bulan diresmikan masih ada polemik dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Kota Solo. Tukang las menagih uang Rp 150 juta ke kontraktor.

Editor: Abdul Muhaimin
istimewa
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berjanji akan menyelesaikan polemik tukang las yang mengaku belum dibayar oleh pihak sub kontraktor. 

Ia pun berjanji akan menindaklanjuti meski belum tahu pihak mana yang akan ditegur.

"Yang Masjid? Mengko tak urus ya. Oh iya? Nanti kita tindak lanjuti," jelasnya.

Masjid Raya Sheikh Zayed - Simak foto-foto peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed, dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Prabowo Subianto, Erick Thohir, dan Ganjar Pranowo.
Masjid Raya Sheikh Zayed - Simak foto-foto peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed, dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Prabowo Subianto, Erick Thohir, dan Ganjar Pranowo. (kemenag.go.id)

Ingin Bertemu Gibran

Sementara itu, polemik rekanan yang mengerjakan Masjid Raya Sheikh Zayed masih terus berlanjut.

Terkini, subkontraktor yang mengaku belum mendapatkan upah saat pengerjaan di masjid tersebut berharap bisa bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Subkontraktor tersebut adalah Ahmad Mustaqim (24).

Ahmad Mustaqim mengaku belum dibayar upah jasanya oleh beberapa rekan bengkel yang berada di Sukoharjo dan Yogyakarta.

Baca juga: Fakta Baliho Kaesang yang Dipasang PSI di Depok: Foto Dikirim oleh Kaesang, Sempat Disindir Gibran

Dia bersama rekan-rekannya ingin bertemu dengan Wali Kota Solo agar permasalahannya dengan PT Galang Insan Nusantara (GIN) segera selesai.

"Saya bersama teman-teman ingin sekali bertemu dengan Mas Wali Kota Solo (Gibran Rakabuming Raka) biar ada titik terangnya dan ada pihak yang netral tidak saling membela siapapun," ucapnya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/6/2023).

Pihaknya pun menegaskan akan siap bertemu dengan PT GIN bila nantinya dipertemukan.

Di sisi lain, keberaniannya untuk berbicara saat ini disebut Ahmad Mustaqim karena hanya ingin memperjuangkan haknya saja.

"Sebetulnya saya tidak mau diperpanjang permasalahannya, saya ingin hak saya dan teman-teman saja," ujarnya.

Perlu diketahui, Ahmad Mustaqim sempat mendatangi kantor PT GIN untuk menanyakan upah kekurangannya.

Namun sesampai di lokasi, Ahmad menyebut selalu diberi alasan.

Selang beberapa waktu, yang muncul menemui Ahmad Mustaqim hanya kuasa hukum dan bukan pihak PT GIN.

Padahal apa yang dilakukan Ahmad Mustaqim bersama rekannya ingin bertemu langsung dan membahas kekurangan upah tersebut.

"Saya juga pernah menemui PT GIN namun juga tidak ada respon," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Curhat Tukang Las di Masjid Zayed Belum Dibayar Sampai ke Telinga Gibran, Siapa Bakal Kena Tegur?

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan