Senin, 11 Agustus 2025

Tabungan Siswa SD di Pangandaran

DPRD Buka Suara soal Uang Tabungan Siswa di Pangandaran yang Macet, Sebut Jangan Menabung di Sekolah

Inilah kabar terbaru soal uang tabungan siswa di pangandaran yang masih macet dan belum dikembalikan ke orang tua.

capture Kompas TV
Sejumlah orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat mengeluh tabungan anak mereka tidak dapat dicairkan karena kredit macet koperasi. - Inilah kabar terbaru soal uang tabungan siswa di pangandaran yang masih macet dan belum dikembalikan ke orang tua 

"Saya kira, program ini positif dan harapan kita adalah program ini (menabung satu siswa satu rekening) bisa dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran," ucapnya.

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Guru di Pangandaran Belum Kembalikan Uang Tabungan, Orang Tua Siswa akan Tempuh Jalur Hukum

Asep juga menilai langkah Bupati Jeje Wiradinata membuat tim khusus untuk penanganan kasus tabungan siswa ini cukup responsif.

"Saya kira sudah teridentifikasi, termasuk jumlah nilainya (Rp 7,47 miliar di Kecamatan Cijulang dan Parigi). Tinggal, seperti apa langkah-langkah selanjutnya," katanya.

Mengutip TribunJabar.id, ia mengatakan, ada yang harus diprioritaskan dalam pengembalian uang tabungan ini.

"Seperti, ada siswa ataupun orang tua siswa yang secara ekonomi tidak mampu."

"Nah, tentu hal ini harus diperhatikan. Karena, kita khawatir siswa tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang berikutnya," ucap Asep.

Pihaknya melalui Komisi IV telah berkoordinasi dengan tim khusus untuk menyusun langkah-langkah tepat yang harus dilakukan.

"Tapi, untuk sekarang yang penting bagi kita adalah bagaimana tim khusus bisa memilah mana siswa-siswa mampu dan tidak mampu."

"Jangan sampai, gara-gara uang tabungan, siswa tidak bisa melanjutkan sekolah," kata pungkas Asep.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Padna)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan