Senin, 25 Agustus 2025

Mutilasi di Sleman

Membongkar Motif Kasus Mutilasi di Sleman, Apa Komunitas Tak Wajar yang Diikuti Pelaku dan Korban?

Polisi pun mengungkap antara pelaku dan korban saling mengenal lantaran tergabung di sebuah komunitas di media sosial.

Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani
Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023). Polisi mengungkap sejumlah fakta baru kasus pembunuhan yang disertai mutilasi seorang mahasiswa kampus swasta di Yogyakarta. 

"Motifnya sementara bahasa kami karena kegiatan tidak wajar, untuk lebih tepatnya kami akan periksa kejiwaan yang bersangkutan," terang dia.

Komunitas Aktivitas Menyimpang

Pelaku W (29) dan RD (38) ternyata saling mengenal dengan korban, R (20).

Mereka disebut aktif di sebuah grup komunitas media sosial.

W adalah pelaku yang berada di Yogyakarta, sementara RD berasal dari luar Yogyakarta.

RD sengaja datang ke Yogyakarta untuk menemui R bersama W.

“Setelah pelaku RD tiba di Yogyakarta, W lantas menjemput R dan mengajak berkumpul ke kos pelaku W,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, saat jumpa pers, Selasa (18/7/2023).

Endriadi menegaskan, ketiganya tergabung dalam komunitas yang mempunyai aktivitas menyimpang atau tidak wajar.

Aktivitas tak wajar yang dilakukan para pelaku inilah yang mengakibatkan korban R meninggal dunia.

"Mereka tergabung disebuah komunitas yang mempunyai aktivitas gak wajar. Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain. Ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal," terang dia.

Baca juga: Hilangkan Sidik Jari, Tersangka Pelaku Mutilasi Rebus Bagian Tubuh Korban

Endriadi enggan menjelaskan lebih detail terkait aktifitas tak wajar yang dilakukan pelaku dengan korban.

Seperti diberitakan, potongan kaki dan tangan kiri ditemukan di kali Bedog, di bawah jembatan Kelor, perbatasan Bangunkerto dan Wonokerto.

Sedangkan Potongan kepala ditemukan terkubur di Kali Krasak, Merdikorejo Tempel.

Potongan tulang dan organ dalam ditemukan di Kali Nyo, Bangunkerto.

Daging, organ dalam dan pakaian milik korban ditemukan di Kali Nyamplung, Jlegongan, Margorejo Tempel.

Potongan daging juga ditemukan di sungai Nglinting, perbatasan Lumbungrejo dan Merdikorejo.

Sedangkan handphone korban ditemukan di Margorejo Tempel.

Kali pertama ditemukan, potongan tangan dan dua kaki ditemukan di sungai Bedog, perbatasan antara Kalurahan Bangunkerto dengan Wonokerto, Rabu (12/7/2023).

Kemudian secara beruntun polisi menemukan potongan-potongan lain pada hari berikutnya. (Tribunnews.com/TribunJogja.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan