Sabtu, 9 Agustus 2025

Kecelakaan Kereta di Semarang

Detik-detik KA Brantas Tabrak Truk, Penjaga Perlintasan Teriak ke Sopir, lalu Lari Beri Kode Masinis

Penjaga perlintasan Kota Semarang ungkap detik-detik KA Brantas tabrak truk. Ia teriak ke sopir lalu lari ke arah kereta memberi kode ke masinis.

TribunJateng.com Iwan Arifianto/Istimewa
Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan (kiri) selepas diperiksa polisi di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023). Rekaman KA Brantas tabrak truk (kanan). 

"Truk lewat palang masih terbuka, disusul palang menutup."

"Truk bukan mogok tapi tersangkut, mesin masih menyala," jelasnya.

Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan
Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan selepas diperiksa polisi di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023).

Sopir dan kernet pun segera keluar dari truk untuk menyelamatkan diri.

Kecelakaan pun tak terhindarkan, KA Brantas yang melintas akhirnya menabrak truk yang tersangkut di perlintasan rel.

Setelah tabrakan terjadi, penumpang di KA Brantas panik dan teriak histeris.

Mereka berhamburan keluar lewat pintu lokomotif.

Sopir truk langgar aturan

Melansir Kompas.com, sopir truk tronton, Heru Susanto diduga melanggar aturan lalu lintas.

Pasalnya, truk besar semestinya dilarang melintasi jalan tersebut.

Demikian disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Satake Bayu.

Dikatakannya, Jalan Raya Madukoro masuk dalam kategori Jalan Kelas II, yang tidak boleh dilintasi kendaraan besar seperti truk tronton.

Baca juga: Sopir Truk Langgar Aturan dan akibatkan Kecelakaan Kereta Api di Semarang, Sengaja Potong Jalur

"(Melanggar) iya, sebenarnya dia tahu bahwa ini bukan jalannya dia."

"Itu jalan kelas 2 yang harusnya dia tidak melewati, tapi sekarang masih penyelidikan," ujarnya, Kamis.

Menurut hasil pemeriksaan terhadap sopir, truk tronton yang dikendari mengalami mati mesin dan diduga tersangkut di rel kereta.

Hal itu mungkin terjadi karena lintasan di sana cukup menanjak atau elevasi lebih dibandingkan jalanan datar di sekitarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan