Jumat, 15 Agustus 2025

Anggota Paskibra Meninggal setelah Latihan, Saksi Ungkap Tak Ada Riwayat Sakit, Sempat Makan Mi Ayam

Anggota paskibra wilayah Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul meninggal dunia seusai latihan pada Rabu (9/8/2023), sempat dilarikan ke Puskesmas Bayat.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Endra Kurniawan
TribunSolo.com/Istimewa
TA (16) siswi asal Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten dinyatakan meninggal dunia usai latihan Paskibra. 

Tak berselang lama, TA dinyatakan meninggal dunia oleh bidan setempat sekira pukul 19.15 WIB.

Pria yang juga relawan desa Bogem itu menambahkan, sebelumnya tak ada keluhan riwayat sakit pada TA.

Baca juga: Fakta Viral Video Buaya Keluar dari dalam Tanah: Bukan Terjadi di Indonesia, Ini Video Full-nya

Puskesmas dievaluasi

Diberitakan TribunJogja.com, buntut meninggalnya anggota paskibra di Puskesmas Bayat ini membuat sejumlah warga di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mendatangi lokasi pada Kamis (10/8/2023).

Kedatangan warga itu untuk menyampaikan aspirasi terkait perbaikan layanan Puskesmas Bayat.

Pertemuan itu dilakukan dengan Puskesmas dan unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Bayat.

Suripto yang juga hadir dalam pertemuan itu mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak optimal menangani TA.

"Kondisinya memang sudah tidak sadar, begitu sampai situ (Puskesmas Bayat), tidak ada dokter, juga tidak ada sopir ambulans," ujarnya kepada wartawan.

Menurut Suripto, warga menuntut perbaikan layanan dalam pertemuan tersebut.

"Hasil pertemuan tadi istilahnya kita minta pembenahan, kalau pelayanan masih seperti itu kita akan kerahkan masa dan dilanjut ke kabupaten," katanya.

Suasana audiensi warga dan Muspika Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/8/2023).
Suasana audiensi warga dan Muspika Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/8/2023). (DOK. ISTIMEWA)

Kata pihak puskesmas

Di sisi lain, Pelaksana harian (Plh) Dinkes Klaten, Anggit Budiarto membenarkan audiensi warga dengan pihak puskesmas.

"Sudah terjadi audiensi dan diskusi bersama, bukan digeruduk bahasanya, jadi 15 orang perwakilan dari Bayat datang dan diskusi bareng, disitu ada Pak Camat dan Muspika, intinya (Puskesmas) Bayat buka 24 jam diharapkan proses pelayanan stand by," ucapnya.

Terkait sopir ambulans yang tidak ada pada Rabu (9/8/2023) sore, dikatakan Anggit hanya ada satu sopir yang bertugas.

Kebetulan, pada hari itu, sopir tersebut sedang sakit.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan