Senin, 25 Agustus 2025

BREAKING NEWS: Ratusan Warga Desa Kutawaluya Jawa Barat Kecanduan Narkoba

Ratusan warga di Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga kecanduan narkoba.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
Konferensi pers di Mapolres Karawang tentang ratusan warga yang mengonsumsi Tramadol dan Hexymer, Jumat (11/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Bikin gempar!

Ratusan warga di Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga kecanduan narkoba.

Mereka kedapatan mengonsumsi tramadol dan hexymer.

Menurut dokter, Tramadol dan Hexymer termasuk golongan opioid atau narkotika yang bekerja pada saraf pusat otak.

Obat tersebut umumnya diberikan kepada pasien setelah menjalani operasi untuk meredakan nyeri.

Kronologi Kejadian

Kepala Desa Mulyajaya Endang menyebut pelaku telah ditangkap polisi.

Dua warganya  jadi pengedar obat keras itu.

"Akhirnya dari mereka kita tanya kembali siapa saja. Kami data ternyata sampai 114 orang. Usianya mulai dari 12 tahun sampai 60 tahun," kata Endang, saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (11/8/2023).

Endang mengaku menginterogasi masyarakat.

Ia juga meminta warganya untuk tidak takut, minder dan menghindar.

Sebab, ia khawatir OKT (Obat Keras Tertentu) itu akan berdampak kepada kesehatan mereka.

Endang mengungkapkan dua pengedar yang ditangkap Polres Karawang, modusnya memberikan secara gratis kepada warga sebagai sampel.

Obat tersebut, kata Endang, ditawarkan sebagai obat penambah stamina atau dopping.

Misalnya dapat meredakan penyakit lemas kepada lansia.

Sedangkan bagi anak-anak biar tidak ngantuk dan fokus belajar.

Kepada mereka yang bekerja agar tidak mudah lelah.

Kasat Narkoba Polres Karawang Arief Zaenal Abidin mengatakan, dua warga Desa Mulyajaya ditangkap pada 8 Maret 2023 karena mengedarkan obat keras tertentu (OKT).

Dari tangan tersangka berinisial R dan W, polisi menyita sekitar 3.560 butir tramadol dan hexymer.

"Dari hasil penangkapan tersebut, atas inisiatif kepala desa, melakukan penelusuran kepada warganya, kepala desa mendapatkan informasi adanya beberapa warganya yang sudah mengonsumsi obat tersebut," ujar Arief.

Ke depannya, Polres Karawang bersama pihak terkait akan menjadikan desa tersebut menjadi Kampung Tangguh Bebas Narkoba sesuai dengan program Kapolri.

"Nanti kita akan memberikan masukan kepada kepala desa untuk mengumpulkan warganya yang sudah pernah mengonsumsi obat-obatan tersebut dan dilakukan pengecekan kesehatan," kata Arief. (*)

Penjelasan Dokter

Penggunaan obat keras seperti Tramadol dan Hexymer secara terus-menerus dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang berbahaya bagi tubuh.

Hal itu diungkapkan dokter Evi Novitasari saat dihubungi Tribunjabar.id melalui sambungan telepon, Jumat (11/8/2023).

Menurut Evi, Tramadol dan Hexymer termasuk golongan opioid atau narkotika yang bekerja pada saraf pusat otak.

Obat tersebut umumnya diberikan kepada pasien setelah menjalani operasi untuk meredakan nyeri.

"Karena merangsang otak, ini akan ngasih simpul otak untuk mengeblok rasa sakitnya, dan itu juga menghasilkan endorfin yang bikin senang, tapi itu bukan endorfin alami dan sifatnya sementara," ujar Evi.

Selain itu, kata dia, Tramadol juga sifatnya merelaksasi otot di badan sehingga dapat meredakan rasa sakit berat.

"Sakit berat saja bisa berkurang, apalagi ini cuma sakit ringan atau tidak sakit," katanya.

Adapun efek samping dari obat tersebut, kata dia, dapat membuat pusing, mengantuk, mual, dan muntah.

"Sebenarnya, efek Tramadol itu satu dua hari akan hilang, cuma memang untuk yang kecanduan itu ada efek putus obat, seperti gelisah, tidak bisa bisa tidur atau tidur terus-menerus dan mood-nya berubah," katanya.

"Efek jangka panjang dengan penggunaan terus-menerus, apalagi dikonsumsi anak-anak, itu bisa menyebabkan halusinasi, gelisah, jantung berdebar, sesak napas. Bahkan, bisa sampai berhenti napasnya (meninggal)," tambahnya.

Cara menghentikan agar tidak kecanduan obat terus-menerus, kata dia, harus ada niat untuk berhenti dari penggunanya dan diedukasi.

"Pemerintah juga harus benar-benar melakukan pengetatan peredaran obat ini dan sebenarnya kalau di klinik saya, untuk meresepkan obat itu harus pakai KTP, itu untuk yang resmi."

"Masyarakatnya juga harus diedukasi bahwa obat itu berbahaya dan kalau memang membutuhkan obat itu harus resep dari dokter," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ratusan Warga di Karawang Kecanduan Obat Tramadol dan Hexymer, Begini Penjelasan Dokter

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Breaking News! Ratusan Warga Karawang Kecanduan Tramadol, Pengedar Sebut Itu Obat Penambah Stamina

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan