Para Pemuda dari 9 Negara ASEAN Diberdayakan untuk Menambah Keterampilan Perajin Tenun Lokal NTT
Banyak perajin lokal yang kini mulai mendapatkan pelatihan yang lebih modern melalui pemanfaatan teknologi, baik dari sisi produksi maupun pemasaran.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini industri ekonomi kreatif (ekraf) tanah air kian berkembang dan berinovasi di era dirupsi digital.
Banyak perajin lokal yang kini mulai mendapatkan pelatihan yang lebih modern melalui pemanfaatan teknologi, baik dari sisi produksi maupun pemasarannya.
Namun dalam mendorong pembaharuan bagi keterampilan para perajin yang tersebar di berbagai pelosok tanah air ini, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu membantu mereka mengembangkan produk yang inovatif.
Salah satunya adalah dengan melibatkan pemuda berbakat melalui Empowering Youths Across ASEAN (EYAA) yang merupakan inisiatif regional dan bertujuan untuk melatih sisi relawan (volunteer) pemuda dalam memimpin perubahan.
Sejak 2018, program ini telah melibatkan pemuda berbakat usia 19 hingga 35 tahun yang berasal dari 10 negara ASEAN.
Fokusnya adalah untuk mengimplementasikan proyek komunitas, kemudian memberikan dampak sosial dan ekonomi jangka panjang pada lokasi yang terpilih.
Sementara itu, Insan Bumi Mandiri, sebuah lembaga filantropi yang berfokus pada pemberdayaan daerah pedalaman Indonesia menjadi salah satu dari 12 organisasi yang berpartisipasi dalam EYAA Cohort 3 besutan ASEAN Foundation dan Maybank Foundation.
Tugasnya adalah melakukan ekspansi program pemberdayaan Tenun.in.
Perlu diketahui, program pemberdayaan para penenun Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipelopori Insan Bumi Mandiri bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) ini sebelumnya telah sukses di Alor, Sumba, Ende dan Belu.
Namun kali ini, program ini pun diekspansi ke wilayah Tenukiik, Belu melalui pembuatan sentra tenun baru dan pemberian serangkaian pelatihan kepada penenun setempat.
Proses ini melibatkan langsung 10 Youth Volunteer dari 9 negara ASEAN, mereka terpilih dari ribuan pendaftar.
Setelah melakukan pelatihan secara daring selama satu bulan dan lokakarya di Bangkok, Thailand, para pemuda berbakat ini terbang ke NTT pada 28 Juli lalu untuk terlibat secara langsung dalam ekspansi Tenun.in.
Kedatangan mereka pun disambut hangat masyarakat setempat, para anggota youth volunteers dan 3 perwakilan CSO dari Insan Bumi Mandiri dikalungi tenun langsung oleh ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sekaligus istri dari Bupati Belu, Freny Taolin, serta mengikuti jamuan makan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin.
Selama dua minggu yakni dari 28 Juli hingga 9 Agustus 2023, mereka terlibat secara aktif dalam kegiatan pelatihan penenun di Belu.
Mulai dari mengajarkan materi Bahasa Inggris dasar, memadukan warna, mempromosikan produk, membuat produk turunan seperti kalung, gelang, pouch, bandana dan anting, hingga menggunakan platform Instagram untuk pemasaran dan memotret produk agar terlihat menarik.
Hadapi 11 Negara, Indonesia Tunjukkan Daya Saing di WorldSkills ASEAN 2025 Filipina |
![]() |
---|
Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Lobi Amerika Agar Produk Ekraf Indonesia Mendapat Insentif Lebih |
![]() |
---|
Hadir di Pameran Foto Timnas Indonesia, Sumardji Kenang Saat Dirinya Kena Tinju di Kamboja |
![]() |
---|
Wuih, Bus Mercedes-Benz Euro 5 Rakitan Cikarang Tembus Pasar Ekspor ASEAN |
![]() |
---|
UIN Raden Mas Said Surakarta Bantu Desa Ciptakan Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.