Kamis, 4 September 2025

Soal Joki Cilik yang Meninggal di Kota Bima, Keluarga Sebut BPJS Tak Bisa Diklaim karena Kosong

Berikut ini kabar terbaru soal meninggalnya joki cilik pacuan kuda atau Tarane Jara cilik di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
Joki beradu kecepatan saat mengikuti lomba pacuan kuda tradisional di Desa Kalimporo, Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (28/10/2018). - Berikut ini kabar terbaru soal meninggalnya joki cilik pacuan kuda atau Tarane Jara cilik di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal meninggalnya joki cilik pacuan kuda atau Tarane Jara cilik di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Diketahui, korban meninggal dunia karena terjatuh dari kudanya saat sesi latihan di arena pacuan kuda Desa Panda, Rabangodu Utara, Kota Bima, Minggu (12/8/2023) lalu.

Kematian bocah berinisial A tersebut pun jadi bahan perbincangan beberapa pihak.

Kini, ibu A, Fatimah marah karena BPJS anaknya tidak bisa diklaim lantaran isinya kosong atau tak ada saldo.

Fatimah berujar, Pemkot Kota Bima tak membayar iuran BPJS anaknya sejak dibuat tahun 2020 silam.

"Jawaban yang saya peroleh dari BPJS kemarin, hanya dibayar saat pertama dibuat dulu tahun 2020 itu. Setelah itu, tidak ada lagi pembayaran iuran oleh pemerintah," beber Fatimah, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Sosok Joki Cilik yang Tewas di Arena Pacuan, Kuda Korban dan Temannya Saling Pepet, Tak Pakai APD

Mengutip TribunLombok.com, pada tahun 2021 lalu, Fatimah sudah mengetahui bahwa BPJS anaknya tak pernah dibayarkan.

"Saat itu saya sudah tahu, kalau BPJS joki cilik ini tidak pernah dibayarkan," ungkapnya.

Ia pun kecewa dan merasa ditipu oleh program Pemkot Bima.

Diketahui, Pemkot Bima membuat program BPJS Ketenagakerjaan bagi para joki cilik.

"Memang kami turun temurun menyukai kuda, keluarga kami dan dengan adanya BPJS yang dibuat dulu bikin kami percaya dilindungi, ternyata begini. Kami kecewa dan merasa ditipu," pungkasnya.

Tak hanya perkara BPJS, Fatimah juga mengaku diancam oleh oknum dari Dinas Perlindungan Anak.

"Ada pihak dinas dari perlindungan anak bawa uang sejuta dan bicara seperti ngancam, bilang, jangan sampai ibu bapak ini ngomong jadikan anak sebagai faktor ekonomi," ungkap ibu joki cilik, Fatimah saat dihubungi TribunLombok.com, Jumat (18/8/2023).

Arena Pacuan Kuda Ditutup Sementara

Setelah kasus meninggalnya A, Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi) Bima pun menghentikan sementara latihan pacuan kuda di arena Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

"Kami hentikan dulu sementara sesi latihan balapan," kata Ketua Pordasi Bima, Irfan dikonfirmasi Selasa (15/8/2023).

Ilustrasi Pacuan Kuda
Ilustrasi Pacuan Kuda (AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN)

Baca juga: Soal Kasus Joki Cilik yang Tewas karena Terjatuh dari Kuda di Bima, Ini Kata Pemkab

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan