Minggu, 17 Agustus 2025

Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Hari ini Dua Ibu Jalani Tes DNA di Sentul dan RSCM

Update kasus bayi diduga tertukar di Bogor, dua ibu yakni Siti Mauliah dan ibu D bakal jalani tes DNA dia dua lokasi terpisah, Sentul dan RSCM.

Ist/Kompas.com/grid.id
ilustrasi TES DNA dan bayi. Update kasus bayi diduga tertukar di Bogor, dua ibu yakni Siti Mauliah dan ibu D bakal jalani tes DNA dia dua lokasi terpisah, Sentul dan RSCM pada Senin (21/8/2023). 

Namun kala itu, Siti harus kecewa karena permintaannya kepada ibu D untuk tes DNA tak diindahkan.

Sampai di awal Agustus usai kisah Siti viral, ibu D akhirnya mau melakukan tes DNA.

Hal tersebut diurai pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho dalam tayangan Youtube iNews TV.

"Sudah pasti ibu D akan melakukan tes DNA, Senin (21/8/2023), ibu D sudah bersedia melakukan tes DNA," kata Rusdy Ridho pada Minggu (20/8/2023).

Kubu Siti Kecewa Pihak RS Belum Minta Maaf

Sementara pihak ibu D akhirnya mau tes DNA, Rusdy Ridho mengurai kekecewaannya.

Diakui Rusdy, hingga kini pihak rumah sakit belum meminta maaf kepada Siti terkait bayi tertukar.

Padahal sudah jelas-jelas bayi yang dibawa Siti bukan bayi kandungnya.

Sampai saat ini belum ada permintaan maaf dari manajemen rumah sakit dan yang saya harus garis bawahi, pertanggungjawaban jangan hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan. Polres Bogor juga harus melihat SOP dari rumah sakit. Manajemen dan direksi juga dipanggil, jangan cuci tangan kemudian dilepaskan kepada tenaga kesehatan," ungkap Rusdy Ridho.

Kendati pihak rumah sakit ogah meminta maaf, perasaan Siti kini lega.

Sebab dalam waktu dekat, Siti yakin bayinya ditemukan usai ibu D melaksanakan tes DNA.

"Ibu Siti dia semakin kuat secara mental dan yakin bahwa anak kandung yang dia kandung selama sembilan bulan pasti akan bertemu," ujar Rusdy Ridho.

Ketua KPAI Buka Suara

Kasus bayi tertukar di Bogor yang menimpa Siti Mauliah turut mengurai sorotan dari Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait.

Dalam tayangan tersebut, Arist menyoroti pihak rumah sakit yang menurutnya telah lalai.

Diungkap Arist, pihak rumah sakit harusnya memberi jaminan kepada para bayi yang baru lahir agar identitasnya tidak tertukar.

Hal itu lantaran pihak rumah sakit punya kebijakan untuk menyatukan semua bayi ke dalam satu ruangan.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan