Selasa, 30 September 2025

Kata 'Tukang Amatiran' Disebut Buat Kuli Bangunan Nekat Bunuh Dosen UIN Solo, 2 Hari Rencanakan Aksi

Pembunuh dosen UIN Surakarta mengaku sakit hati setelah disebut tukang amatiran oleh korban.

Penulis: Jayanti TriUtami
Tribun Solo/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar
Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani, D saat digiring menuju lokasi jumpa pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023) 

"Itu dibunuh di ruang tengah, saat itu korban ada di ruang tengah," papar Sigit.

Setelah melancarkan aksinya, pelaku membuang pisau dapur yang digunakan untuk membunuh korban ke sungai kawasan Blimbing, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.

Ia juga membakar bajunya yang terkena bercak darah korban.

Keluarga Membantah Pengakuan Pelaku

Di sisi lain, keluarga korban meragukan motif pembunuhan tersebut.

Paman korban, Suparman (35), menyebut Dian dikenal santun dan tidak memiliki masalah selama tinggal di Lingkungan Abian Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Mataram.

"Tidak ada sama sekali dia pernah ada masalah di sini. Dia kalau ngomong santun dan memang tidak suka banyak ngomongnya," ujar Suparman, dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (26/8/2023).

Baca juga: Kisah Tragis Dosen UIN Surakarta, Dibunuh Kuli yang Renovasi Rumahnya karena Sakit Hati

Ia menyebut pelaku hanya memfitnah korban.

Terlebih, korban selama ini dikenal sebagai sosok yang ramah, santun, dan terpelajar.

"Tidak masuk akal, itu pasti pelakunya fitnah itu. Dian itu sangat sederhana. Ngomong tidak terlalu," jelas Suparman.

"Apalagi sampai ada yang bilang dia mengatai pelaku. Itu pasti tidak benar, dia itu orang terpelajar pasti bisa jaga omongannya."

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami) (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved