Sabtu, 23 Agustus 2025

Siswi SD di Gresik Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Penglihatannya Pulih dan Sudah Masuk Sekolah Baru

Terungkap kondisi terkini siswi SD di Gresik yang matanya dicolok kakak kelas. Korban sudah dapat sekolah lagi dan penglihatannya berangsur pulih.

Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
(Kiri) SAH (8) digendong ayahnya menuju ruang pemeriksaan MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023). (Kanan) SAH saat dikunjungi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di kediamannya, Selasa (19/8/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNNEWS.COM - Kasus siswi SD di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang mengalami kebutaan diduga karena kekerasan kakak kelas sempat menjadi perhatian publik.

Mata siswi berinisial SA (8) diduga dicolok menggunakan tusuk pentol saat di sekolah.

Kini, kondisi mata SA sudah kembali normal usai menjalani perawatan.

Bahkan SA sudah dapat sekolah lagi, namun SA dimasukkan ke sekolah baru untuk proses penyembuhan traumanya.

SA datang ke sekolah bersama ayah, ibu, dan kedua adiknya.

Baca juga: Bocah Kelas 5 SD di Cilacap Diduga Dicabuli 7 Orang, Korban Putus Sekolah Sejak Setahun Lalu

SA memang belum mengenakan seragam sekolah saat datang ke sekolah.

Dia pun belum masuk kelas, keduan orang tuanya tampak merayu bocah berusia 8 tahun tersebut.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Gresik dr Titik Ernawati, dan Kabid Pengelolaan Pendidikan Dasar Dispendik Gresik, Chamdan Faruq, ikut memantau SA yang masuk sekolah.

SA pada hari pertama masuk sekolah, pulang setelah para murid SD Miftahul Ulum Menganti Gresik masuk jam istirahat.

Mata kanan SA disebut sudah sembuh. Sudah bisa melihat tulisan kecil lebih jelas.

"Alhamdulilah hasil pemeriksaan rumah sakit sudah sembuh, normal 100 persen bahkan tulisan terkecil pun bisa dilihat," kata dr Titik Ernawati, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Keluarga Korban Bully Siswa SMP di Cilacap Tolak Berdamai dengan Tersangka

Menurutnya, SA perlu perhatian, disayangi, diperhatikan, dibahagiakan selama ini dilakukan untuk menyembuhkan secara fisik dan secara psikologis.

"Selama ini ada pendampingan psikologis kita terus menerus bersama tim psikologis selalu memberi hal-hal yang membahagiakan didampingi keluarga. Pendampingannya tidak hanya di rumah, kami ajak tapi di tempat-tempat yang menyenangkan seperti di mall beberapa kali kita ajak ke mal, kita ajak ke playground sepuasnya main bisa memulihkan. Di luar nalar pihaknya juga ya anak tersebut sembuh matanya 100 persen," bebernya.

Pemriksaan dari mata kanan SA memang tidak ditemukan kelainan kekerasan. Hanya mengkonsumsi vitamin, nutrisi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan