Insiden Jembatan Kaca Pecah, Pemilik Wisata jadi Tersangka, Tak Punya Izin dan Sertifikasi
Polresta Banyumas menetapkan pemilik wisata The Geong sebagai tersangka. Satu pengunjung tewas diduga karena kelalaian pengelola wisata.
Editor:
Abdul Muhaimin
"Misalkan kalau lebih dari 100 kilogram tidak kuat.
Sedangkan beban yang bekerja adalah 110 maka akan pecah," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Diketahui bahwa jenis kaca yang digunakan adalah kaca Tempered.
Baca juga: Nasib Pemilik Jembatan Kaca yang Pecah di Banyumas, Jadi Tersangka dan Terancam 15 Tahun Penjara
Bedanya kalau kaca jendela biasa kalau pecah itu bentuknya runcing.
Sementara kalau tempered kalau pecah bentuknya akan bulat kecil.
Akan tetapi jenis kaca di Jembatan Kaca The Geong hanyalah kaca Tempered saja tanpa ada lapisan laminated.
"Kalau berdasar hanya tempered dan satu lapis saja.
Jadi harus laminated, seperti pembuatan triplek ada 3 lapis demikan juga kaca.
Masing-masing lapis kaca disambung atau laminated," jelasnya.
Ia mengatakan setidaknya kalau 2 lapis masih ada lapisan di bawahnya dan tidak langsung runtuh.
Baca juga: Kemenparekraf: Pengelola Jembatan Kaca The Geong di Banyumas Belum Kantongi Izin
"Laminated akan tetap utuh. Akan tetapi ada beda tinggi pilar sehingga bisa jadi pecah. Kalau pecah merembet semua," imbuhnya.
Pihaknya mengatakan memang perlu perencanaan matang.
Sebelum semua bangunan bisa dioperaikan, harus memenuhi sertifikasi layak fungsi.
Sementara itu Tim Profesi Ahli Bangunan Gedung Banyumas Cilacap, Dr. Noor Intang, S.T M.T memandang kerangka jembatan kaca ringkih.
"Kacanya bekas, ada lubang warna yang beda-beda. Dari hasil pengamatan bahwa harusnya kaca itu jenisnya laminated, istilahnya seperti sandwich.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.