Kamis, 28 Agustus 2025

Fakta Para Pedagang Miras Oplosan Berkedok Warung Makan di Subang

Gara-gara pesta minuman keras yang menewaskan 14 orang warga di Kabupaten Subang, Jawa Barat, warga akhirnya tak terbendung melakukan aksi masa.

Editor: Hendra Gunawan
Ahya Nurdin/Tribun Jabar
Warung miras oplosan di Jalancagak, Subang, diobrak-abrik massa setelah dagangan mereka menewaskan 12 orang 

TRIBUNNEWS.COM -- Gara-gara pesta minuman keras yang menewaskan 14 orang warga di Kabupaten Subang, Jawa Barat, warga akhirnya tak terbendung melakukan aksi masa.

Mereka melakukan sweeping terhadap warung-warung yang menyediakan miras.

Tak terkecuali lokasi warung dimana berasan orang sekarat akibat menenggak miras yang telah dioplos dengan bahan-bahan lainnya.

Baca juga: Dokter Ungkap Kondisi Korban Miras Oplosan sebelum Tewas di Subang: Lambung Panas Terasa Terbakar

Diberitakan sebelumnya, hingga Selasa (31/10/2023) siang, sebanyak 14 orang tewas dan empat lainnya masih meregang nyawa dan dirawat di RSUD Subang.

Mereka sekarat setelah menenggak miras oplosan di sela pesta pernikahan di Kampung Cipulus, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Sabtu(28/10/2023).

Tak terima ada warga yang tewas karena pesta miras, sekelompok massa pun melakukan sweeping terhadap warung-warung yang menjual miras.

Ternyata para pedagang miras tersebut berkedok sebagai pedagang warung makan biasa.

Namun bila ada orang yang mau memesan miras dan oplosannya, warung tersebut menyediakan.

Karena tipu daya tersebut sempat membuat warga emosi dan sempat merusak warung di Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang.

Meski demikian, aksi sweeping dan perusakan itu tak sampai menimbulkan korban jiwa atau terluka.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, yang datang langsung ke lokasi mengatakan, warung-warung yang dirusak warga adalah warung-warung makan.

Baca juga: 11 Orang Tewas Akibat Pesta Miras Oplosan di Subang, Penjual Masih Diburu Polisi

"Tapi ternyata di dalamnya mereka menjual aneka macam miras, termasuk miras oplosan," ujar Kapolres.

Menyusul aksi massa, polisi, ujar Kapolres segera bertindak mengamankan para pemilik warung agar tak menjadi korban kemarahan warga.

"Keluarga pemilik warung berhasil kita selamatkan," ujarnya, Senin (30/10/2023).

Kemarin, warung-warung itu sudah tak lagi beroperasi. Lokasi warung sudah dikelilingi garis polisi.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan