Pengungsi Rohingya Tidak Habis Akal Agar Bisa Mendarat di Aceh Walau Ditolak Warga Berkali-kali
Meski mereka tetap dibantu dengan mengantar makanan dan pakaian ke kapal, tapi warga Aceh sudah mulai enggan menampung mereka di darat.
Penulis:
Erik S
Kuala Aron Puntong salah satu lokasi para nelayan melaut dan juga pangkalan boat nelayan yang dikelilingi sungai kecil, tambak, dan laut.
Amatan Serambinews.com, kesepakatan perangkat desa, mereka yang awalnya tersebar di tiga desa disatukan dan ditempatkan sementara di Balai Nelayan kawasan Kuala Aron Puntong, Lapang Barat.
Baca juga: Ratusan Warga Jangka Bireuen Aceh Berjaga di Pantai, Tolak Kapal Bawa Etnis Rohingya Mendarat
Para pengungsi ini dibawa dengan kendaraan pikap maupun truk Colt Diesel milik warga desa.
Mereka perempuan dan anak anak ditempatkan di balai setempat, sedangkan laki-laki berada di sekitar kawasan tersebut.
Setiba di kawasan tersebut, puluhan warga desa berdatangan, ada yang membawa baju bekas, terutama untuk anak anak.
Sebagian lainnya membeli nasi bungkus untuk mereka. Para pengungsi yang ditempatkan langsung makan dan minum.
Selain itu, beberapa warga maupun anggota Polres membagikan baju untuk anak anak.
Sejumlah anggota Polsek Gandapura, Polres Bireuen, Kodim 0111/Bireuen maupun Koramil Gandapura dan tim lainnya terus memantau dan mengawasi.
Terungkap Lewat Bahasa Isyarat, Pengungsi Rohingya Masuk Gandapura Diturunkan dari Boat Kayu
Sebelumnya, ratusan pengungsi Rohingya yang diketahui sedang jalan kaki dan berada di depan rumah warga kawasan Desa Lhok Mambang, Kecamatan Gandapura Bireuen, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Minggu (19/11/2023) diduga turun dari boat di pantai kawasan tersebut.
Dugaan tersebut berdasarkan bahasa isyarat yang mereka sampaikan.
Baca juga: Dua Kapal yang Mengangkut 341 Imigran Etnis Rohingya Terdampar di Perairan Pidie Aceh
Setelah mereka turun, boat segera meninggalkan mereka, para pengungsi kemudian berjalan ke permukiman warga yang berjarak sekitar 1 Km dari pantai.
Keuchik Lhok Mambang, Jasaun mengatakan, bahasa isyarat saat ditanyakan mereka sepertinya menyebutkan turun di laut dari sebuah boat dan mereka ke perkampungan dan singgah di rumah warga, ada juga di meunasah dan ada juga sedang berjalan di jalan desa.
"Pengungsi yang sedang jalan di jalan desa diarahkan berkumpul di depan rumah warga bersama yang lainnya," ujar Keuchik Jasaun.
Sejumlah warga menduga mereka adalah para pengungsi Rohingya yang hendak mendarat di Kuala Pawon, Kecamatan Jangka dan tidak diizinkan turun beberapa hari lalu.
Sumber: Serambi Indonesia
Tak Hanya Bertugas, Polisi Muda di Aceh Konsisten Ajarkan Anak-anak Mengaji di Masjid Baiturrahman |
![]() |
---|
Detik-Detik Nelayan Takengon Amer Mahdi Tewas Disambar Petir di Danau Lut Tawar |
![]() |
---|
Derita Pengungsi Kebakaran Sumur Minyak Blora: Kedinginan di Malam Hari, Kekurangan Peralatan Mandi |
![]() |
---|
Sosok SA, Sempat Telepon Keluarga Sambil Menangis Usai Aniaya Anaknya hingga Tewas |
![]() |
---|
Momen Upacara HUT ke-80 RI, Sepatu Paskibra Copot hingga Bocah SD Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.