Pengungsi Rohingya Tidak Habis Akal Agar Bisa Mendarat di Aceh Walau Ditolak Warga Berkali-kali
Meski mereka tetap dibantu dengan mengantar makanan dan pakaian ke kapal, tapi warga Aceh sudah mulai enggan menampung mereka di darat.
Penulis:
Erik S
Kemudian boat mereka diarahkan ke laut lepas, kemudian masuk ke Aceh Utara juga tidak diterima, sehingga mereka berangkat lagi dan masuk lagi ke Gandapura, yang diperkirakan disengaja saat dini hari agar tak bisa ditolak warga lagi.
Seluruh Gampong di Gandapura Menolak Pengungsi Rohingya
Perangkat desa dan masyarakat seluruh gampong di Gandapura Bireuen berjumlah 40 gampong menolak gampong dijadikan tempat penampungan sementara pengungsi Rohingya, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Polisi India Tangkap 74 Pengungsi Rohingya karena Tinggal secara Ilegal di Uttar Pradesh
Penolakan gampong mereka dijadikan tempat penampungan disampaikan Ketua Apdesi Kecamatan Gandapura, Bireuen, Mauliadi saat berdialog dengan Faisal Rahman, selaku Protection Associate dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk Aceh, Minggu (19/11/2023) siang, di kompleks Balai Nelayan, Gampong Lapang Barat tempat penampungan sementara.
Dalam pertemuan tersebut, Faisal Rahman mengatakan, hari Senin (20/11/2023) informasinya akan digelar rapat besar-besaran dari Pemerintah Pusat dan Provinsi serta daerah yang ada pengungsi Rohingya.
Menunggu hasil rapat tersebut, Faisal mengharapkan adanya tempat penampungan sementara bagi Rohingya, segala kebutuhan mereka akan mereka tangani.
“Kami tidak ada kewenangan menentukan tempat dan diharapkan Pemkab Bireuen menunjuk dimana lokasinya untuk kami bawa Rohingya ke tempat itu, sebutnya,” ujarnya.
Setelah mendengar permintaan Faisal, Ketua Apdesi Kecamatan Gandapura, Bireuen, Mauliadi mengatakan, seluruh desa menolak dijadikan tempat penampungan sementara.
"Harapan masyarakat dan Keuchik dari 40 gampong sepakat proses orang ini apa yang harus kita lakukan, malam nanti orang Rohingya jangan ada lagi di sini," tegasnya di hadapan Camat Gandapura Azmi, petugas IOM, Keuchik Lapang Barat Mukhtar Yusuf, TNI-Polri, dan ratusan warga.
Keuchik Lapang Barat Mukhtar Yusuf juga mengatakan dari gampong sudah menyediakan baik dari segi makanan, pakaian, tempat untuk penampungan sementara di balai nelayan.
Tetapi tidak ada tempat tinggal untuk para pengungsi.
Baca juga: Ratusan Pengungsi Rohingya Tiba di Aceh Setelah Ditawari Tarif Biaya Untuk Perahu
"Berarti Rohingya ini kami sediakan tempat sampai siang hari, kalau malam bagaimana cara jangan ada lagi orang ini di sini, kalau Rohingya mau berangkat lagi minyak kapalnya kami bantu, kapalnya rusak kita bantu perbaiki," ujarnya.
Begitu juga untuk bahan makanan yang sudah disediakan lebih untuk dua kali makan lagi yaitu buat makan malam dan makan pagi.
"Persediaan makanan untuk Rohingya ini dari gampong kami, gampong tetangga, dan bantuan pihak terkait memadai dan berlebih untuk persiapan mereka dalam boat nantinya," ungkapnya.
Intinya, kata Mukhtar Yusuf, masyarakat desa menolak untuk tempat menampung Rohingya di desa tersebut.
“Mereka juga bukan terdampar di gampong kami, karena kami sayang kepada mereka, kami beri tempat penampungan sementara, makanan, selanjutnya kami tidak lagi bersedia memberikan tempat," jelas Keuchik Lapang Barat.(*)
Penulis: Yusmandin Idris
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ditolak di Jangka & Ulee Madon Aceh Utara, Pengungsi Rohingya Akhirnya Mendarat Dini Hari & Berhasil
dan
Seluruh Gampong di Gandapura Menolak Pengungsi Muslim Rohingya
Sumber: Serambi Indonesia
Tak Hanya Bertugas, Polisi Muda di Aceh Konsisten Ajarkan Anak-anak Mengaji di Masjid Baiturrahman |
![]() |
---|
Detik-Detik Nelayan Takengon Amer Mahdi Tewas Disambar Petir di Danau Lut Tawar |
![]() |
---|
Derita Pengungsi Kebakaran Sumur Minyak Blora: Kedinginan di Malam Hari, Kekurangan Peralatan Mandi |
![]() |
---|
Sosok SA, Sempat Telepon Keluarga Sambil Menangis Usai Aniaya Anaknya hingga Tewas |
![]() |
---|
Momen Upacara HUT ke-80 RI, Sepatu Paskibra Copot hingga Bocah SD Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.