Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah A, Bocah 11 Tahun Disiksa Ortu karena Dianggap Nakal, Makan Dedaunan hingga Pecahan Tembok

Kisah pilu dialami A, bocah laki-laki berusia 11 tahun di Kota Banjar, Jawa Barat. Ia menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh orang tuanya.

Picture Alliance/ ZB
Ilustrasi kekerasan pada anak. - Kisah pilu dialami A, bocah laki-laki berusia 11 tahun di Kota Banjar, Jawa Barat. Ia menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh orang tuanya. 

Titin menyebut, A sempat tinggal bersama kakek dan neneknya.

"Awalnya, A tinggal dengan neneknya, sedangkan saudara kembarnya tinggal dengan orang tuanya," bebernya.

Namun setelah nenek dan kakeknya meninggal, A kembali tinggal bersama orang tuanya.

Akan tetapi, bukan mendapat kasih sayang, A justru sering disiksa karena dianggap nakal dan susah diatur.

Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan pada anak (Tribun Pekanbaru)

"Mungkin karena A dianggap nakal, kedua orang tua korban tak bisa menahan emosi dan menyiksa korban," jelas dia.

Selain dianiaya dengan sadis, korban juga diduga tak diberi makan oleh kedua orang tuanya.

A bahkan sampai harus memakan dedaunan hingga pecahan tembok, melansir TribunJabar.id.

Hal itu diketahui dari pemeriksaan medis dan hasil rontgen di RSUD Kota Banjar.

Dari hasil rontgen tersebut, ditemukan butiran-butiran kecil mirip bebatuan.

"Dan dibuktikan ada pecahan tembok dari kotoran korban, hasil rontgen RSUD, mungkin A ini sempat makan bebatuan."

"Ini memang sesuai yang disampaikan RT setempat di kampungnya."

"Korban sempat terlihat makan dedaunan yang mungkin karena kelaparan," jelasnya, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Bocah di Banjar Disiksa Orang Tua, Tubuh Penuh Luka, Makan Pecahan Tembok, Diduga Alami Gizi Buruk

Sementara itu, untuk menghindari A mendapat kekerasan lagi dari orang tuanya, bocah itu kini dirawat oleh Titin.

"Sementara ini, anak ini saya asuh di rumah saya karena kalau dikasihkan ke orang tuanya lagi takutnya A diperlakukan kaya kemarin-kemarin," terang dia.

Terpisah, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPA), Elin Afriani mengatakan, kondisi korban saat ini mulai membaik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved