Senin, 29 September 2025

Mutilasi di Malang

Awal Mula Kasus Terapis di Malang Mutilasi Warga Surabaya, Korban Komplain Pelet Pelaku Tak Mempan

Sebelum Abdul membunuh dan memutilasi Adrian, keduanya sempat cek-cok karena korban komplain pelet yang diberikan pelaku tak mempan.

SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan
Kamar kos yang ditinggali terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi, Abdul Rahman, yang berada di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, terpasang garis polisi, Jumat (5/1/2024). - Sebelum Abdul membunuh dan memutilasi Adrian, keduanya sempat cek-cok karena korban komplain pelet yang diberikan pelaku tak mempan. 

Setelahnya, ia memasukkan potongan tubuh korban ke dalam tiga kantong plastik berbeda.

"Pada Senin, 16 Oktober 2023, pelaku membeli alat atau pisau potong."

"Lalu, jenazah korban dimutilasi menjadi sembilan bagian."

"Kemudian, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam tiga kantong kresek," terang Kompol Danang Yudanto.

Kemudian, menurut Danang berdasarkan pengakuan pelaku, jasad korban dibuang ke Sungai Bango dan dipendam di pinggir sungai.

Baca juga: Sosok Terapis Pijat Pelaku Mutilasi di Malang, Pembunuhan Terungkap setelah 3 Bulan Korban Tewas

"Dua kantong kresek berisi potongan tubuh, berikut pakaian korban dan alat yang digunakan untuk membunuh dan memotong, dibuang pelaku di Sungai Bango."

"Sedangkan satu kantong kresek yang berisi kepala, telapak kaki, dan telapak tangan, dikubur di bantaran Sungai Bango," urai Danang.

Diketahui, kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Abdul baru terungkap setelah dirinya diamankan polisi pada Kamis (4/1/2024) sore.

Pelaku telah mengakui perbuatannya membunuh dan memutilasi korban.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 atau Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau seumur hidup.

Pelaku Sempat Renovasi Kamar Kos usai Bunuh Korban

Pemilik kos yang ditempati Abdul Rahman, Muhamad Irianto (61), mengaku pelaku sempat meminta izin untuk merenovasi kamarnya.

Menurut Irianto, keinginan itu disampaikan pelaku pada pertengahan Oktober 2023.

Kepada Irianto, pelaku mengaku ingin mengganti kasurnya yang lama karena sudah tipis.

"Sekitar pertengahan Oktober, AR ini minta izin ke saya untuk renovasi mengecat kamar kos."

"Selain itu, AR juga mengganti dan membelikan kasur baru, karena alasannya kasur yang lama sudah tipis dan sudah dibuang ke sungai," ungkap Irianto kepada SuryaMalang.com, Jumat (5/1/2024).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan