Kasus Tewasnya Mahasiswa IAIN Gorontalo Hasan Saputro, Keluarga Minta Polisi Tahan 5 Tersangka
Petelah menerima SP2HP, Polres Bone Bolango belum kunjung melakukan penahanan terhadap para tersangka.
Editor:
Dewi Agustina
Setibanya di rumah sakit, ia mendapatkan penjelasan, bahwa adiknya itu telah meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit.
Keterangan dari pihak rumah sakit, bahwa jenazah adiknya itu tiba di rumah sakit sekira pukul 16.30 sore hari yang diantar oleh panitia.

"Setelah saya sampai di rumah sakit, saya pun langsung memastikan. Ternyata benar, adik saya telah meninggal dunia dan terbaring di ruangan IGD," ujarnya.
Usai mengetahui adiknya meninggal, ia pun langsung mengonfirmasi ke dokter dan perawat yang berada di ruangan tersebut.
Konfirmasinya, untuk mengetahui penyebab kematian adiknya tersebut. Namun begitu, dokter maupun perawat tak bisa menyimpulkan penyebabnya.
"Pihak rumah sakit tidak bisa menyimpulkan apa penyebab dari kematiannya. Sebab, korban telah meninggal sebelum tiba di rumah sakit," imbuhnya.
Berdasarkan surat keterangan kematian dari rumah sakit, bahwa mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Gorontalo itu dinyatakan meninggal dunia pada pukul 16.40 Wita.
Apriansyah pun menerangkan beberapa informasi yang ia dapatkan dari teman-teman korban dan pihak panitia penyelenggara pengkaderan.
Ia mendapatkan informasi, bahwa saat adiknya mengikuti hiking, yang memang salah satu rangkaian kegiatan dari pengkaderan tersebut, adiknya sempat mengeluh ke panitia karena sudah tak mampu melanjutkan giat hiking.
"Setelah melewati pos 1 dan 2, adik saya masih dalam keadaan baik. Namun setibanya di pos 3, adik saya mengeluh ke pihak panitia bahwa sedang mengalami pusing dan sebagainya," jelasnya.
Adanya keluhan dari korban tersebut, pihak panitia pun menyuruhnya untuk berstirahat, dan menanyakan apakah korban masih mampu melanjutkan kegiatan atau tidak.
Pertanyaan yang dilontarkan oleh panitia itu pun dijawab oleh korban. Dan korban mengatakan masih mampu untuk melanjutkan giat hiking tersebut.
Setiba korban di pos 6, korban pun jatuh hingga kejang-kejang. Ini sebagai tanda korban sudah tak mampu melanjutkan hiking.
"Menurut informasi yang saya dapatkan, adik saya jatuh di Pos 6 itu sekira pukul 13.00 usai salat dzuhur," ucapnya.
Apriansyah pun tak mengetahui langkah apa yang dilakukan oleh panitia setelah melihat korban jatuh dan mengalami kejang-kejang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.