Sabtu, 13 September 2025

Remaja di Medan Diduga Tewas Tertembak, Kompolnas Minta Polda Transparan hingga Kapolres Minta Maaf

Komisioner Kompolnas, Poengky Indriati pun meminta Polda Sumatera Utara untuk usut tuntas kematian RF melalui otopsi.

Freepik
ilustrasi penembakan. Dalam artikel mengulas tentang Komisioner Kompolnas, Poengky Indriati, yang meminta Polda Sumatera Utara untuk usut tuntas kematian RF, korban penembakan yang terjadi di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatra Utara, pada Selasa (16/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus seorang remaja berinisial RF (17) yang tewas diduga tertembak.

RF jadi korban penembakan yang pelakunya diduga anggota polisi.

Kejadian tersebut, terjadi di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatra Utara, pada Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Korban tertembak saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sedang terjadi tawuran.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun turut menyoroti tewasnya RS.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indriati, meminta Polda Sumatera Utara untuk usut tuntas kematian RF melalui autopsi.

"Dengan adanya autopsi, maka penyebab kematian akan jelas. Polisi juga harus mendorong dilakukannya otopsi jika diduga kematian almarhum diakibatkan oleh tindak pidana," kata Poengky Indarti, Jumat (19/1/2024).

Mengutip TribunMedan.com, Poengky juga meminta Polda Sumut untuk lakukan uji balistik selongsong peluru maupun proyektil jika ditemukan.

Ia juga meminta Polda Sumut untuk memeriksa saksi-saksi di lokasi serta melakukan pengecekan terhadap seluruh rekaman CCTV di lokasi.

Personel polisi yang membubarkan tawuran juga harus diperiksa oleh bid Propam.

"Kompolnas berharap hasil pemeriksaan nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada publik secara transparan dan akuntabel," ujarnya.

Baca juga: Remaja di Medan Tewas Terkena Peluru Nyasar, Kompolnas Minta Usut Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi

Kapolres Minta Maaf

Diwartakan sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban pun meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat.

"Pada kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat, jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin. Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi," kata Janton dalam pesan tertulisnya, Kamis (18/1/2024).

Ia pun akan bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Kehadiran polisi untuk menjaga situasi Kamtibmas agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Sekali lagi saya memohon maaf dan bertanggungjawab atas kejadian itu," lanjutnya seperti yang diwartakan Tribun-Medan.com.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan