Pemilu 2024
Sosok Helmi Hermawati, Anggota KPPS di Pangandaran yang Dipecat karena Video Acungkan 2 Jari
Beberapa waktu yang lalu, seorang anggota KPPS di Pangandaran, Jawa Barat, diberhentikan karena melanggar aturan berpose menjelang Pemilu 2024.
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu yang lalu, seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pangandaran, Jawa Barat, diberhentikan lantaran melanggar aturan berpose menjelang Pemilu 2024.
Anggota tersebut bernama Helmi Hermawati yang ditugaskan di TPS 8 di Desa Pagerbumi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran.
Dalam sebuah video yang ia unggah di media sosial Facebook, Helmi merekam dirinya dengan dua temannya yang tengah berada di suatu ruangan.
Kemudian di akhir video, ia menyebut nomor dan nama calon presiden Prabowo Subianto sambil berpose.
Saat dikonfirmasi, Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Muhtadin, membenarkan kejadian dalam video itu di Pangandaran.
Muhtadin mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/1/2024) sebelum kegiatan bimbingan teknis KPPS.
"Itu, anggota KPPS dan (videonya) sebelum Bimtek. Terus, kemarin sore ada yang ngomong ke saya. Ya, saya bilang pecat," ujar Muhtadin kepada sejumlah wartawan di satu hotel di Pantai Pangandaran, Minggu (28/1/2024) siang.
Sementara itu, Helmi mengakui, video viral yang ia unggah sudah dihapus di media sosialnya dan tidak menyangka bahwa videonya tersebut akan viral.
Pasalnya, video tersebut telah dibagikan berkali-kali di Facebook dan juga WhatsApp.
"Ya, kalau bisa dihapus. Bisa dihapus enggak, Pak? Karena, kalau di media sosial saya secara pribadi sudah menghapus."
"Saya juga baru sadar, video saya malah viral. Yang pertama menyebarkan videonya. Ya, saya belum tahu," ucapnya saat dihubungi TribunJabar.id.
Baca juga: Viral Anggota KPPS Acungkan 2 Jari dan Sebut Nama Prabowo, Bawaslu Pangandaran: Melanggar Kode Etik
Putri kedua dari tiga bersaudara ini memiliki hobi olahraga bola voli dalam kesehariannya.
"Kalau untuk pekerjaan, dulu sempat kerja di Jambi. Tapi sekarang mah masih pengangguran lah," ujarnya.
Meskipun tidak bekerja, saat ini Helmi sedang menggeluti bidang olahraga voli yang menjadi hobinya.
"Ya, ikut-ikutan voli sama temen," katanya.
Klarifikasi terkait Video Helmi
Seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cigugur, Jenal Abidin memberikan klarifikasi terkait video viral Helmi.
"Itu awalnya video offline berdurasi 26 detik, tapi yang terupload di Facebook berdurasi 17 detik. Jadi, di video itu ketua KPPS sempat mengingatkan untuk hati-hati jarinya."
"Tapi, dia biasalah, malah bercanda. Malah menyebut nomor dan nama calon," ujar Jenal saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Minggu (28/1/2023) siang.
Pihaknya mengaku sudah meminta klarifikasi dengan tahapan dari PPK ke PPS, dari PPS ke KPPS dan langsung yang bersangkutan.
Dari hasil klarifikasi, kata Jenal, memang Helmi mengaku tidak ada maksud mendukung pasangan calon presiden nomor urut 2.
Karena, setelah di-tracking di Facebook dia juga terkait simbol-simbol paslon lainnya juga ada dengan menunjukkan jari.
"Jadi, memang dari hasil klarifikasi dia refleks melakukan hal tersebut dan memang suka upload di media sosial Facebook," katanya.
Hasil klarifikasi yang sudah dilakukan kemudian dikoordinasikan ke KPU Kabupaten Pangandaran dan sementara ini mengarahkan untuk memberhentikan yang bersangkutan.
"Arahan KPU Kabupaten, sepertinya akan diberhentikan. Karena, sudah memenuhi unsur. Walaupun refleks, video itu sudah viral dan memang salah," ucap Jenal.
Setelah mendapatkan arahan dari KPU Kabupaten Pangandaran, pihaknya pun sepakat untuk memberhentikan Helmi.
"Meskipun sudah tahu aturan, secara teknis mekanisme tahapan prosesnya akan ditempuh," ujarnya.
Jenal menyayangkan kejadian tersebut, yang terjadi pada Sabtu (27/1/2024) sebelum pembukaan kegiatan bimtek berlangsung.
"Jadi, kami juga PPK sering sekali mengingatkan terkait netralitas. Waktu pelantikan kemarin juga kami menyampaikan terkait integritas sebagai penyelenggara," katanya.
Namun, akhirnya masih ada ditemukan satu anggota KPPS yang mungkin dianggapnya sebagai lelucon.
"Pemilu ini memang pengalaman pertama dia menjadi anggota KPPS. Tapi, alhamdulilah setelah diberitahu akan diberhentikan, yang bersangkutan juga menerimanya. Karena, mungkin menyadari kesalahannya," ucap Jenal.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Kisah Keseharian Anggota KPPS Cantik yang Acungkan 2 Jari di Pangandaran, Ternyata Hobi Bola Voli
(Tribunnews.com, Widya) (TribunJabar.id, Padna)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.