Sabtu, 6 September 2025

Tanggul Sungai Wulan di Demak Jebol

Update Banjir di Demak, 3 Kali Keluarkan Tanggap Darurat, BPBD Singgung Kerusakan Alam di Hulu

Inilah kabar terbaru soal banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

AFP/AKROM HAZAMI
Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) menaiki perahu yang menggembung melewati banjir akibat hujan lebat dan jebolnya sungai di Demak, Jawa Tengah pada 11 Februari 2024.-- Hingga Rabu (20/3/2024), banjir di Demak terus meluas dan ketinggiannya telah mencapai tiga meter. 

Saat ditanya kapan perkiraan akan surut, Agus belum bisa mengungkapkan lantaran tanggul yang jebol masih belum tertutup.

Jadwal Penutupan Tanggul

Diketahui, banjir di Demak disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Wulan.

Lokasi jebolnya juga sama seperti banjir yang terjadi pada Februari 2024 lalu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengatakan pihaknya saat ini berfokus pada penambalan tanggul dalam penyelesaian permasalah banjir di jalur Pantura Demak-Kudus ini.

Pihaknya juga akan melakukan rekayasa cuaca untuk mempermudah penutupan tanggul.

"Kalau melihat seperti ini, akan kita tambah satu minggu, dari Informasi BBWS bahwa waktu lima hari atau seminggu paling lambat untuk menutup tanggul," ujarnya, Senin (18/3/2024).

Mengutip TribunJateng.com, pihak BNPB juga akan berkoordinasi dengan PUPR untuk masalah material tanggul.

Usai tanggul ditutup pihaknya akan memompa air untuk kemudian dibuang ke sungai.

"Kita arahkan sampai 30 pompa untuk memompa dalam waktu kurang lebih hampir 2 minggu itu bisa berkurang nah ini kita laksanakan seperti itu," tambahnya.

Baca juga: Banjir Demak: Apa penyebabnya dan sampai kapan hujan ekstrem melanda?

Ratusan Sekolah Terdampak

Banjir menyebabkan ratusan sekolah terdampak banjir.

Proses belajar mengajar pun dialihkan secara daring.

Haris Wahyudi Ridwan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak menuturkan, ada 185 sarana pendidikan yang terdampak banjir, mulai dari TK hingga SMP.

Pihaknya pun mengeluarkan imbauan supaya proses pembelajaran dapat dialihkan.

"Memberikan tugas tambahan atau pembelajaran moda daring dari masing-masing guru kelas dan guru mata pelajaran," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJateng.com.

Haris menambahkan, ia meminta para guru untuk melakukan tindakan preventif selama bencana banjir.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan