Unjuk Rasa di Nabire Papua Berujung Ricuh, Dua Perempuan Dirudapaksa hingga Rumah Warga Dibakar
Aksi demonstrasi massa yang menuntut penegakan hukum terhadap aparat TNI yang diduga menyiksa warga di Distrik Gome, Kabupaten Puncak berbuntut ricuh.
Entah kenapa, pelaku berubah pikiran lalu membakar rumah penjaga musolah tersebut.
Meski api mulai membesar, Sulistiono dan anggota keluarganya sempat bertahan di dalam rumah lantaran massa mengancam akan membunuhnya.
“Namun tidak bertahan lama karena asap tambah banyak dan api bartambah besar, keluarga pak Sulistiono keluar melalui pintu depan dan lari ke belakang musolah,” kata Malik.
Korban, Sulistiono, membenarkan kesaksian Malik.
“Saya bersama istri dan kedua anak saya tidak bisa tahan, kami keluar melalui pintu depan dan lari kebelakang musolah,” kata Sulistiono.
Taklama kemudian, aparat keamanan tiba di lokasi kejadian, namun sayang rumah Sulistiono sudah hangus terbakar.
Barang-barang milik keluarga Sulistiono pun tak dapat diselamatkan.
Baca juga: Ada Kapolda Jadi Saksi Gugatan Pemilu, Kapolres Nabire Pernah Lakukan Hal Sama di Pemilu 2014
“Perabotan rumah dan barang-barang, seperti kulkas, reskuker, mesin cuci, TV, surat-surat, motor, dan peratan dapur semua terbakar habis, tidak ada yang diselamatkan,” katanya, sedih.
Sulistiono berharap pemerintah dapat segera menolong kesusahan yang mereka alami.
Dikatakan, Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk sempat berencana meninjau lokasi kejadian, namun takkunjung tiba.
“Kemarin Ibu Pj menyampaikan bahwa sore ini beliau mau berkunjung ke sini. Kami berharap pemerintah Papua Tengah bertanggung jawab atas kebakaran ini, terlebih khusus pemerintah daerah Nabire, karena ini masyarakat Nabire yang melakukannya,” kata Malik.
Namun demikian, Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro mengatakan, saat ini situasi sudah kondusif dan terkendali.
"Memang ada beberapa permasalahan yang terjadi saat demo tadi, tetapi semuanya dapat dikendalikan dengan baik," kata AKBP Wahyudi kepada Tribun-Papua.com, di Nabire, Jumat, (5/04/2024) malam.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di daerah ini agar tidak panik lagi.
"Sebab situasi sudah aman, dan seluruh aktivitas pin sudah normal seperti biasa," ujarnya.
Selain itu, untuk menjaga situasi tetap aman dan terjaga, menurut AKBP Wahyudi pihaknya akan tetap melakukan patroli di sejumlah titik-titik rawan yang ada di Nabire.
Artikel ini diolah dari berita yang sudah pernah tayang di Tribun-Papua.com
Sumber: Tribun Papua
| Sosok Kades NK di Balung Jember Bujuk Mahasiswi Korban Rudapaksa Nikahi Pelaku, Kena Sanksi Bupati |
|
|---|
| Asosiasi Bupati Papua Tengah Minta Kemenhub Izinkan Garuda dan Batik Air Masuk Nabire |
|
|---|
| Demo 20 Oktober Berjalan Kondusif, Kapolda Metro: Kami Ubah Pola Pengamanan Jadi Pelayanan |
|
|---|
| Nasib Eko Patrio & Uya Kuya di DPR Masih ‘Digantung’, PAN: Kami Masih Menunggu |
|
|---|
| Sosok MS, Pria Asal Karawang Nekat Bakar Rumah Mantan Pacar setelah Diputus Cinta, Pelaku Ditangkap |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.