Kecelakaan Maut di Subang
Seorang Guru Jadi Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut di Subang, Ternyata Guru Favorit
Meninggalnya Suprayogi menyisakan duka untuk keluarga dan warga sekolah. Diketahui sosok Suprayogi dikenal termasuk sebagai guru idola muridnya.
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Suprayogi (65) seorang guru di SMK Lingga Kencana Depok jadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.
Ia dan sembilan muridnya tewas dalam kejadian kecelakaan maut tersebut.
Saat itu, bus handak pulang menuju ke Depok.
Nahas, di perjalanan, bus alami kecelakaan maut hingga menewaskan 10 orang penumpang di dalamnya.
Meninggalnya Suprayogi menyisakan duka untuk keluarga dan warga sekolah.
Diketahui sosok Suprayogi dikenal termasuk sebagai guru idola muridnya.
Hal ini diakui oleh Nasrullah, Humas Yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana di Sawangan, Minggu (12/5/2024).
Dia mengatakan bahwa Suprayogi merupakan sosok guru senior yang memiliki dedikasi besar sebagai seorang guru.
"Beliau sudah 15 tahun mengajar di sini (SMK Lingga Kencana). Pengabdiannya luar biasa dan itu jadi contoh bagi kami guru-guru di sini," tuturnya.
Supriyadi ini juga dikenal sebagai guru idola bagi murid-muridnya.
"Dia termasuk guru senior, jadi panutan kita," kata Nasrullah.
Baca juga: Sopir Sudah Diingatkan soal Kondisi Kendaraannya Sesaat Sebelum Kejadian, Muslim: Dia Bilang Aman
Selain menjadi guru idola murid, Suprayogi juga merupakan sosok yang juga memiliki kontribusi besar di lingkungan tempat tinggalnya.
Indra, Ketua RT 05/RW 03 Rangkapan Jaya Baru menjelaskan, Suprayogi menjadi sosok penggerak di lingkungannya.
Lewat ide dan gagasannya, lingkungan RT 05 RW 03 Rangkapan Jaya Baru menjadi maju.
“Pun menjadi guru beliau sangat diidolakan oleh murid-muridnya karena beliau supel, bergaul di masyarakat juga jadi motivasi kita,” kata Indra.
“Banyak sekali pembangunan di lingkungan ini dari ide-ide beliau,” sambungnya.
Kepergian Suprayogi menjadi luka mendalam bagi keluarga dan warga lingkungan Rangkapan Jaya Baru.
Hal yang serupa juga diungkpakan oleh Zaenal Arifin (58), salah satu adik almarhum.
"Semua orang di Parungbingung tahu dia orang yang ramah, suka bergaul dan komunikatif dengan semua orang," kata Zaenal.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu mengaku ketemu terakhir dengan Suprayogi pada saat Lebaran 2024 lalu.
"Saat ketemu terakhir, dia berpesan: tolong rumah kamu dilihatin. Saya tidak tahu itu pesan terakhirnya," ujar Zaenal.
Zaenal mengaku jarang berkomunikasi dengan Suprayogi sehingga silaturahmi saat Lebaran 2024 kemarin menjadi pertemuan terakhir.
"Saya tiga tahun tidak ketemu beliau. Lebaran kemarin jadi pertemuan terakhir. Tetapi dia sosok kakak yang baik dan bertanggung jawab," tuturnya.
Menurut Zaenal, Suprayogi adalah guru senior yang menjadi panutan di SMK Lingga Kencana.
"Dia mengajar 15 tahun di sini. Yayasan Kesejahteraan Sosial ini kan tempat penampungan anak yatim. Ini yaysan sosial, bukan komersial. Jadi warga Parungbingung tahu seperti apa pengabdian kakak saya," tandasnya.
Baca juga: Bus Maut yang Laka di Subang: Hino AK 2006 Model Asli Diduga Discovery Laksana, Rombak Jadi Jetbus 3
Suprayogi meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Saat ini istrinya sedang dirawat di Rumah Sakit UI Depok karena cedera berat dalam kecelakaan bus tersebut.
Suprayogi rencananya akan langsung dimakamkan di Depok setelah jenazahnya tiba dari Subang.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Guru SMK Lingga Kencana Depok yang Tewas dalam Kecelakaan di Subang, Ternyata Guru Idola Murid
Sumber: Tribun Jabar
Ciater
Subang
kecelakaan maut
Kecelakaan Maut di Subang
SMK Lingga Kencana
SMK Lingga Kencana Depok
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
TribunBreakingNews
Kecelakaan Maut di Subang
Gibran: Study Tour Jangan Dilarang Tapi Pengetatan Armada Transportasinya yang Difokuskan |
---|
Kementerian PPPA: Kecelakaan Maut di Ciater Tak Boleh Jadi Alasan Pelarangan Study Tour Bagi Siswa |
---|
Dedi Mulyadi Minta Kecelakaan Bus di Subang Diusut Tuntas: Jangan Hanya Sopir yang Tanggung Jawab |
---|
Muncul Donasi Palsu Korban Kecelakaan Maut Subang, Ngaku Paman Mahesya, Donasi Terkumpul Rp 11 Juta |
---|
Pemerintah Diminta Tegas ke Pengusaha Otobus dan Tak Batasi Kegiatan Study Tour |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.