Kamis, 2 Oktober 2025

Kecelakaan Maut di Subang

3 Kisah Pilu di Balik Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang

3 kisah pilu di balik kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, 11 orang tewas.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Keluarga berdoa di depan makam korban kecelekaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang usai dimakamkan di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Sebanyak 11 orang yakni 10 siswa SMK Lingga Kencana Depok dan satu pengendara sepeda motor meninggal dunia akibat kecelakaan bus pariwisata di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Saya tiga tahun tidak ketemu beliau. Lebaran kemarin jadi pertemuan terakhir. Tetapi dia sosok kakak yang baik dan bertanggung jawab."

Semasa hidupnya, Suprayogi juga berkontribusi dalam memakmurkan masjid Nurul Muttaqin di lingkungannya.

Seusai meninggal dunia, Suprayogi disalatkan di masjid yang pernah ia makmurkan semasa hidup.

Suprayogi meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Istri Suprayogi turut menjadi korban dalam kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok.

Saat ini, sang istri masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Siswa SMK Jadi Tulang Punggung Keluarga

Duka serupa turut dirasakan keluarga korban tewas kecelakaan bus SMK Lingga Kencana, Mahesya Putra.

Ibunda Mahesya Putra, Rosiana, menyebut semasa hidup korban adalah tulang punggung keluarga sepeninggal sang ayah.

Seusai lulus SMK, korban berencana langsung mencari pekerjaan tetap demi membantu perekonomian keluarga.

Namun nahas, maut lebih dulu menjeputnya.

"Dia anaknya baik. Pokoknya tulang punggung keluarga. Kalau mau misalkan dia bilang udah lulus mau kerja membahagiakan orang tuanya," kata Rosdiana saat ditemui di rumah duka di jalan Rangkapanjayabaru, Depok, Jawa Barat pada Minggu (12/5/2024).

Mahesya merupakan anak pertama dari lima bersaudara.

Bersama keluarganya, Mahesya hidup di sebuah rumah kecil yang terletak di dalam gang sempit.

"Iya dia udah rencana si untuk kerja, pergi kuliah juga," ungkapnya.

"Dia itu orangnya semangat untuk mengejar cita-cita ya pokoknya orangnya nggak neko-neko dah, nggak pernah minta apa-apa yang ibunya gak bisa berikan. Pokoknya nggak neko-neko dia. Iya apa adanya," pungkasnya.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bus di Subang, Indonesia Dinilai Darurat Keselamatan Lalu Lintas dan Transportasi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved