Kamis, 2 Oktober 2025

Kecelakaan Maut di Subang

3 Kisah Pilu di Balik Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang

3 kisah pilu di balik kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, 11 orang tewas.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Keluarga berdoa di depan makam korban kecelekaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang usai dimakamkan di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Sebanyak 11 orang yakni 10 siswa SMK Lingga Kencana Depok dan satu pengendara sepeda motor meninggal dunia akibat kecelakaan bus pariwisata di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Bahkan, Mahesya rela menjadi kuli pengangkut pasir demi mendapat uang untuk membayar acara perpisahan sekolah sebesar Rp 800 ribu.

Bersama seorang temannya, Mahesya menghabiskan waktunya untuk menjadi kuli pengangkut pasir.

"Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangka ke acara wisuda di Bandung," ujar kerabat korban, Mariah.

Unggahan Terakhir Korban

Sebelum tewas dalam kecelakaan, Ade Nabila Anggraini, siswa SMK Lingga Kencana, sempat membuat unggahan di akun Instagram @adenabila, pada 13 Januari 2024.

Dalam unggahannya, Ade menampilkan empat foto.

Pada foto pertama tampak gambar bunga dan pada foto terakhir merupakan foto selfie-nya.

Dalam tulisan panjangnya itu, Nabila mengurai nasehat soal kehidupan dan kematian.

Berikut caption lengkapnya:

Hidup ini adalah tanggung jawab, bukan pelarian.

Berlari sekencang apapun, menghindar sejauh apapun, yg namanya hidup tetaplah hidup. Dan ia akan selalu penuh dengan tanggung jawab ( bagi yg menyadari, dan kuharap kita semua menjadi sadar akan esensi hidup itu).

Dalam berjuang menggaungkan kebenaran, rasanya jalan itu panjang sekali, bukan? Namun aku pernah membaca serangkaian wacana yg cukup menyentil hatiku.

"Tanggung jawab berjuang dalam jalan kebenaran itu sebenarnya singkat. Kamu hanya perlu berjuang sampai mati. Jika kamu mati besok, maka tanggung jawab mu selesai sampai besok saja. Sudah sesingkat itu."

Kita tak pernah tau kapan atma ini akan diambil oleh Si Pencipta sekaligus Si Pemberi tanggung jawab. Kehidupan ini penuh ketidakpastian. Kamu bisa saja mati saat tertidur, kamu bisa saja mati saat sedang makan makanan favoritmu, kamu juga bisa mati saat sedang tidak melakukan apa-apa. Hidup begitu singkat, tidak ada yg bisa menjamin kamu akan tetap hidup satu menit kedepan. Selagi diberi masa, maka berjuanglah sekuat tenaga dalam jalan yg benar. Tidak ada waktu untuk berlari meninggalkan apa yg sudah diamanahi.

Aku mempercayai kehidupan setelah kematian. Hidup adalah tanggung jawab yg akan dipertanggungjawabkan di kehidupan setelah kematian itu. Aku melangitkan doa, semoga apa yg kita usahakan dan perjuangkan bisa cukup dipersembahkan sampai mendapat balasan yg pantas dan paling membahagiakan juga.

Akhir kata seorang muslim seharusnya menyadari bahwa tujuan hidupnya adalah untuk menghamba kpd Allah dan juga totalitas dalam menjalankan misi sebagai khalifah fil ard, semoga kita bisa menjadi orang² yg sukses dalam pembelajaran kehidupan yg sementara ini aamiin..

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Guru SMK Lingga Kencana Depok yang Tewas dalam Kecelakaan di Subang, Ternyata Guru Idola Murid

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Igman Ibrahim/Adi Suhendi, TribunJabar.id/Hilda Rubiah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved