Minggu, 10 Agustus 2025

Kecelakaan Maut di Subang

Kata Menko PMK soal Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana yang Tewaskan 9 Siswa dan Seorang Guru

Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan imbauan untuk pihak sekolah usai terjadi kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat ditemui awak media usai rapat tingkat menteri di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (22/2/2024). | Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan imbauan untuk pihak sekolah usai terjadi kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menanggapi soal kecelakaan maut yang dialami oleh rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Diketahui, bus mengalami kecelakaan dalam setelah rombongan SMK Lingga Kencana Depok melakukan study tour.

Kecelakaan maut itu pun mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, terdiri dari sembilan siswa, seorang guru, dan seorang warga sekitar.

Muhadjir Effendy mengaku kaget mendengar kabar kecelakaan maut yang dialami rombongan SMK Lingga Kencana.

Terlebih setelah mudik lebaran berakhir, kata Muhadjir, tidak ada kejadian kecelakaan bus.

Muhadjir pun menyayangkan kecelakaan maut tersebut menimpa rombongan siswa yang pulang dari acara study tour.

"Saya juga kaget, karena selama mudik alhamdulillah tidak ada kejadian itu, tapi setelah berakhir mudik malah ada kejadian."

"Sangat kita sayangkan dan itu menyangkut para siswa," kata Muhadjir, Selasa (14/5/2024), dilansir Kompas.com.

Akibat kecelakaan tersebut, Muhadjir pun memberikan beberapa imbauan untuk sekolah.

Di antaranya, meminta sekolah untuk lebih selektif dalam melakukan pengecekan bus atau kendaraan umum lainnya dalam kegiatan sekolah.

Pengecekan bus atau kendaraan juga harus dilakukan secara mendetail.

Baca juga: Video Firasat Ayah dan Paman Korban Kecelakaan Maut Bus di Subang Terbukti, Gelas Pecah jadi Tanda?

Selain kondisi fisik bus, pihak sekolah juga harus mengecek trayek bus yang akan digunakan, serta pengecekan kelayakan bus dan kesiapan pengemudinya.

"Saya minta kepada semua sekolah kalau menggunakan bus atau kendaraan umum untuk wisata, cek betul kondisinya, kita lihat trayeknya."

"Kita lihat hasil pemeriksaan kelayakan bus-nya, termasuk juga pengemudinya," tegas Muhadjir.

Ratusan Pelajar di Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama

Bus pariwisata dengan nomor polisi AD 7524 OG ini terguling diduga akibat rem blong.
Bus pariwisata dengan nomor polisi AD 7524 OG ini terguling diduga akibat rem blong. (HO)

Kecelakaan maut yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Jawa Barat membawa duka mendalam.

Ratusan pelajar di Depok turut berduka dan berempati pada keluarga korban dan para siswa siswi SMK Lingga Kencana.

Pada Senin (13/5/2024) malam, para pelajar itu melepas seragam mereka dan longmarch sambil membawa spanduk bertuliskan "RIP SMK Lingga Kencana" di Jalan Raya Grand Depok City (GDC), Sukmajaya, Depok.

Mereka juga menyanyikan lagu 'Sampai Jumpa' Endank Soekamti sebagai bentuk salam terakhir kepada teman sesama putih abu-abu yang hilang nyawa.

Baca juga: Video Kisah Miris Ega Selamatkan Diri dari Laka Maut Bus di Subang, Nekat Keluar Lewat Atap Ringsek

Doa-doa juga mereka kumandangkan di pinggir jalan GDC sambil menyalakan lilin.

Suasana hening diterangi api lilin yang menyala menambah suasana syahdu aksi solidaritas yang diikuti ratusan pelajar dari tingkat SMP hingga SMA se-Depok.

Usai membacakan doa, ratusan pelajar tersebut membubarkan diri dengan tertib meski sempat terjadi kemacetan di area Jalan GDC Raya.

Koordinator Aksi, Okta Sandiwara, menjelaskan aksi solidaritas ini diadakan untuk mendoakan teman seperjuangannya yang telah meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat pada Minggu (11/5/2024).

Menurut Okta, aksi solidaritas ini diikuti oleh ratusan pelajar se-Kota Depok dari berbagai sekolah.

Baca juga: Peter Gontha : Pemerintah Kurang Memberikan Penghormatan kepada Korban Tragedi Kecelakaan di Subang

“Aksi solidaritas ini untuk mendoakan korban kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana,” kata Okta, Minggu.

Siswa SMA Putra Bangsa Depok itu berharap, melalui doa yang dipanjatkan, korban meninggal dalam insiden kecelakaan maut dapat ditempatkan di surga.

“Malam ini kita bersatu untuk mendoakan teman-teman kita yang telah meninggal dunia,” pungkasnya.

Seperti diketahui, bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana mengalami kecelakaan hebat di Jalan Raya Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam

Rombongan bus itu hendak kembali ke Depok setelah menjalani rekreasi dalam rangka perpisahan.

Baca juga: 4 Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang hingga Hasil Penyelidikan KNKT

Berikut daftar 11 orang korban yang meninggal dunia:

  1. Suprayogi (62 tahun)
  2. Intan Rahmawati (18 tahun)
  3. Desy Yulyanti (18 tahun)
  4. Tyara (19 tahun)
  5. Robiatul Adawiyah (20 tahun)
  6. Raka Komara (23 tahun)
  7. Mahesya Putra (18 tahun)
  8. Ade Nabila Anggraini (20 tahun)
  9. Intan Fauziyah (18 tahun)
  10. Dimas Aditya (20 tahun)
  11. Ahmad Fauzi (18 tahun)

Dari daftar nama itu, Raka Komara merupakan satu-satunya warga Subang yang menjadi korban.

Sepuluh jenazah korban diberangkatkan dari Subang menggunakan ambulans gabungan milik Pemerintah Kota Depok yang dikawal langsung oleh pihak kepolisian.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Theresia Felisiani)(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Baca berita lainnya terkait Kecelakaan Maut di Subang.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan