Senin, 10 November 2025

Kematian Vina Cirebon

Jawaban Menohok Putra Eks Bupati Cirebon: Saya Cuti Kuliah Nikah Bukan Kabur Karena Kasus Vina

Dituduh kabur jadi DPO Vina dan Eky karena cuti kuliah, Putra Eks Bupati Cirebon Satria Robi Saputra beri jawaban menokoh, saya menikah. 

Kolase foto TribunJakarta.com/Bima Putra/ist
Ramadhani Purwadi Sastra (tengah) saat memberi keterangan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (26/5/2024), dia kerap dikaitkan dengan kasus pembunuhan Vina dan Vina, korban pembunuhan dan rudapaksa. Dituduh kabur jadi DPO Vina dan Eky karena cuti kuliah, Putra Eks Bupati Cirebon Satria Robi Saputra beri jawaban menokoh, saya menikah, adik saya saat kejadian masih SD. 

"Dari mulai teror di sosial media, terus kadang kalau di jalan, kalau lagi ke mall atau ke luar rumah kadang ditanyain. Ini anak mantan anak Bupati Cirebon ya?," kata Fatimah.

Dituduh Terlibat Pembunuhan Vina, Putra Eks Bupati Cirebon Alami Gangguan Psikologis

Ramadhani Purwadi Sastra, mengaku psikologisnya terganggu karena dituduh sebagai pelaku pembunuhan Vina Dwi Arsita dan Muhammad Rizky (Eky).

Putra mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra dan eks Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih tersebut dituduh sebagai sosok Dani, pelaku pembunuhan Vina dan Eky yang kini buron.

Tuduhan sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky ini terus ditujukan terhadap dirinya, bahkan hingga keluarga besarnya ikut terseret sehingga membebani psikologis Ramadhani.

"Psikis Insya Allah aman-aman saja sekarang. Tapi kalau dibilang terganggu sih ya pasti terganggu," kata Ramadhani di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (26/5/2024).

Kolase Foto eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih dan Ramadhani Purwadisastra.
Kolase Foto eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih dan Ramadhani Purwadisastra. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

Pria yang karib disapa Rama itu mengaku sudah berupaya memberikan penjelasan bahwa dia bukan merupakan sosok Dani dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Jawa Barat.

Termasuk menjelaskan bahwa saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada 2016 silam Rama masih berusia 11 tahun, atau tercatat sebagai siswa kelas 5 sekolah dasar (SD).

Tapi tetap saja banyak yang pihak yang menuduh dirinya terlibat, sehingga orang-orang terdekat hingga dosen pada perguruan tinggi tempat Rama kuliah pun ikut menanyakan kebenaran.

"Bukan hanya di kuliah. Di lingkungan publik banyak yang menanyakan. Ada beberapa dosen yang menanyakan ini benar atau tidaknya. Saya menjelaskan bahwa ini berita hoaks," ujarnya.

Namun Rama menuturkan hal terberat dialami bukan karena harus memberikan klarifikasi ke orang-orang terdekat di lingkungan atas tuduhan sebagai pembunuh Vina dan Eky.

Melainkan karena banyak pihak turut 'menyerang' pribadi keluarga, sehingga dia khawatir keponakannya yang masih kecil mengalami gangguan psikologis akibat tuduhan.

"Saya sih kuat-kuat saja, tapi saya kan sekarang punya keponakan. Saya takut begitu kalau keponakan saya merasakan apa yang saya rasakan. Begitu juga untuk orang-orang yang lain," tuturnya.

Baca juga: Diduga Bantu Sembunyikan Sang Anak, Ayah dan Ibu Pegi Bakal Diperiksa, Berpotensi Tersangka?

Sebagai informasi, akibat namanya terseret, Ramadhani menjadi korban bullying hingga dijauhi oleh teman-temannya.

Tak sampai di situ, ia juga diteriaki saat di luar rumah.

"Setiap jalan, semua mata selalu tertuju ke saya setiap jalan. Ada yang nanya. Ada yang teriakin Woy pembunuh!" kata Ramadhani dikutip dari tayangan TVOne.

Sumber: TribunJakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved