Ini Kabar Terkini Terkait Aksi Bupati Halmahera Utara Bubarkan Demo Mahasiswa Pakai Parang
Seperti dilansir dari TribunTernate.com, GMKI Tobelo melaporkan Frans Manery ke Polda Maluku Utara atas dugaan perusakan dan pengancaman.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Mereka berharap, dengan melibatkan Mabes Polri, proses hukum dapat berjalan lebih transparan dan adil, serta memberikan efek jera kepada pelaku kekerasan.
Sementara itu, Ketua Umum GMKI, Bung Jefri Gultom, menyatakan keprihatinannya yang mendalam terhadap insiden ini.
"Tindakan yang dilakukan oleh Bupati Halmahera Utara adalah tindakan pidana yang tidak bisa dibiarkan begitu saja," tandas Jefri Gultom.
GMKI akan mengawal kasus ini hingga ke Mabes Polri untuk memastikan keadilan ditegakkan.
"Tidak ada tempat bagi kekerasan dalam negara yang menjunjung tinggi hukum dan hak asasi manusia," ujarnya
GMKI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mengawasi dan mendukung proses hukum terhadap kasus ini.
Dia menilai kekerasan dalam bentuk apapun, terlebih lagi yang dilakukan oleh pejabat publik, harus diusut tuntas demi menjaga marwah demokrasi dan keamanan publik.
“Ini bukan hanya masalah GMKI, tetapi masalah kita bersama sebagai bangsa. Kami berharap, melalui proses hukum yang transparan dan akuntabel, keadilan dapat ditegakkan dan kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa depan,” tambah Jefri Gultom.
Rencana untuk membawa kasus ini ke Mabes Polri menunjukkan keseriusan GMKI dalam memperjuangkan hak-hak anggotanya dan menegakkan hukum di Indonesia.
Mereka berharap, dengan langkah ini, pemerintah dan masyarakat dapat lebih waspada dan bertindak tegas terhadap segala bentuk kekerasan dan intimidasi yang mengancam demokrasi dan kebebasan berpendapat di Indonesia.
Klarifikasi bupati
Dalam video terekam Bupati Frans Manery mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam mendatangi mahasiswa dengan menggenggam sebilah parang.
Diketahui massa aksi tersebut berunjuk rasa di tengah-tengah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Halmahera Utara pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 11.00 WIT.
Dikutip dari Kompas.com, Frans Manery dalam video pendek memberikan klarifikasi, bahwa massa aksi berlaku ricuh saat para pegawai sedang melaksanakan ibadah Sholat Dzuhur.
"Massa aksi masuk dan mengobok-obok fasilitas Kantor Keuangan Daerah Halmahera Utara. Bunga-bunga di meja dibuang keluar oleh para Massa aksi," Ujar Frans Manery dalam cuplikan video pendek tersebut.
Sumber: Tribun Banten
GMKI: Elite Politik Harus Bersatu Lawan Korupsi, Tanpa Terkecuali |
![]() |
---|
Peringati Sumpah Pemuda, GMKI: Makanan Bergizi dan Perumahan Layak untuk Generasi Berdaya Saing |
![]() |
---|
GMKI Tanggapi Rencana Prabowo Sejahterakan Hakim di Indonesia: Momen Perbaikan Sistem Peradilan |
![]() |
---|
Peringatan HUT ke-79 RI, Organisasi Cipayung Plus Ajak Elemen Bangsa Bersatu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.